WADUH! Mau Tersambung dengan Tol Cisumdawu, Jalan Rusak di Majalengka Merata, Banyak Lubangnya
BERBAHAYA: Sejumlah jalan di Kecamatan Kasokandel, di antaranya di jalan penghubung Desa Tarikolot Leuwikidang kondisinya cukup parah.-PAI SUAPRDI-Radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Sebentar lagi, Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan atau Cisumdawu sebentar lagi jadi, tapi kerusakan infrastruktur jalan di Kabupaten Majalengka semakin meluas.
Karenanya, di tengah adanya Jalan Tol Cisumdawu tentu sangat disayangkan akses jalan di Majalengka rusak akibat curah hujan ternyata bukan hanya berada di wilayah selatan Majalengka saja. Melainkan hampir merata di semua wilayah, baik utara maupun tengah Majalengka.
Salah satunya kerusakan jalan di wilayah tengah Majalengka, seperti sejumlah jalan di Kecamatan Kasokandel. Di antaranya di jalan penghubung Desa Tarikolot Leuwikidang, di mana kondisinya cukup parah , bahkan ada sebagian jalan yang hancur.
Dadang (46) warga sekitar mengatakan, di ruas jalan penghubung kedua desa tersebut kerusakanya cukup parah. Bahkan, para pengguna sepeda motor kata dia cukup kesulitan untuk memilih jalan yang bagus, akibat kerusakan atau lubang yang cukup merata dan banyak.
Oleh karena itu pihaknya meminta pihak terkait, baik pemerintah desa maupun Kabupaten Majalengka untuk bisa segera memperbaiki jalan, demi kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan.
BACA JUGA:PILIH MANA, Cirebon Bandung via Tol Cisumdawu atau Tol Cipularang? Simak Review di Hari Kerja
BACA JUGA:PR BESAR Jusuf Hamka di Jalan Tol Cisumdawu, Harus Tuntaskan Seksi 4 Sampai 6
“Kerusakanya hampir merata, bahkan para pengguna sepeda motor akan kesulitan untuk bisa memilih jalan yang mulus, akibat jumlah jalan yang berlubangnya cukup banyak,” bebernya.
Selain di Kecamatan Kasokandel, kerusakan jalan juga terjadi di wilayah Kecamatan Palasah terutama di jalan penghubung antara Desa Waringin dan Heuleut. Tepatnya di sekitar Polsek Palasah hingga Kecamatan Palasah.
Di ruas jalan sepanjang hampir 2 KM itu, kondisi kerusakanya sangat parah, di mana selain banyak jalan yang berlubang atau mengelupas, kedalaman lubang di jalan itu sangat dalam dengan diameter antara 50 hingga 1 meter.
Sehingga cukup membahayakan pengguna jalan, terutama saat hujan atau malam hari, karena kondisi jalan berlubang tertutup air hujan.
Wandi (52) warga Palasah mengatakan, kerusakan jalan sebenarnya sudah cukup lama, namun belum juga diperbaiki. Sehingga saat intensitas hujan tinggi, volume kerusakan semakin melebar dan semakin banyak.
“Sebenarnya kerusakan jalan di jalur itu sudah cukup lama dan belum juga diperbaiki, sehingga saat musim hujan kerusakanya semakin melebar,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: