Begini Pernyataan Sikap Aliansi Perjuangan Islam Majalengka
DEmo BBm: mahasisawa menggelar unjuk rasa menolak rencana kenaikan BBm di depan Gedung DPRD. Rabu (31/8)-Almuaras-Radarmajalengka.com
BACA JUGA:Hamzah Bela Puan Maharani, Sesalkan Olok-olokan Netizen di Medsos
Ketiga, bahwa sesungguhnya bukan rakyat yang diminta bersiap-siap, tapi Presiden Jokowi lah yang bersiap menghadapi kemarahan rakyat, kalau sampai berani menaikkan harga pertalite dan solar.
Sebab, BBM jenis Pertalite dan solar banyak dikonsumsi rakyat yang jika naik pasti memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa, dampaknya menambah beban dan penderitaan rakyat.
“Rakyat yang lapar, terbebani dan menderita karena kenaikan pertalite dan solar sudah pasti marah. Dan jika kemarahan rakyat sudah memuncak, boleh jadi akan mengakibatkan Presiden Jokowi mengalami nasib yang sama dengan rezim Rajapaksa di Srilanka,” tandas mantan aktivis 1998 ini.
Keempat, adapun perlu ditegaskan bahwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat yang dilakukan oleh komplotan mafia Sambo sangat melukai rakyat, merusak harmoni dan merobek-robek kain tenun kebangsaan.
Karena itu, tidak boleh ada kata maaf pada geng Sambo. Semua yang terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Josua, juga yang melakukan tindakan Obstruction of Justice, harus diproses secara hukum.
Kelima, Inspektorat Khusus (Itsus) tidak boleh menjadikan penegakkan kode etik profesi polisi sebagaimana diatur dalam Perpol No 7/2022, sebagai sarana untuk menyelamatkan para mafia geng Sambo dari ancaman pidana karena terbukti terlibat dalam kejahatan Obstruction of Justice.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: