Atraksi Debus dan Silat Pukau Warga Lengkong Kulon

Atraksi Debus dan Silat Pukau Warga Lengkong Kulon

MEMUKAU: Atraksi pencak silat dan seni debus bermain api di puncak Bukit Goprak Desa Lengkong Kulon sebagai puncak peringatan HUT RI.--

Radarmajalengka.id, MAJALENGKA - Atraksi pencak silat dan seni debus bermain api di puncak Bukit Goprak Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi, Kamis malam memukau ratusan warga.

Acara itu digelar dalam rangka puncak malam peringatan HUT ke-77 RI di desa tersebut yang dipusatkan di Puncak Bukit Goprak.

Kepala Desa Lengkong Kulon, Jawahir mengatakan, dilaksanakanya puncak acara peringatan HUT ke-77 RI di Bukit Goprak tersebut memiliki sejumlah tujuan. Yang pertama kata, tentunya sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang atas anugerahnya Desa Lengkong diberikan karunia tanah yang subur dan kaya dengan potensi alam, termasuk potensi wisata.

Alasan yang kedua sebut Jawahir, kegiatan itu juga sebagai salah satu upaya pihaknya dalam mempromosikan potensi wisata yang ada di desanya, sekaligus menyosialisasikan kepada masyarakat tentang rencana pembentukan kampung wisata.

BACA JUGA:Dhifa Aghniya Shifa Sukses Menjadi Pembawa Baki Bendera

“Dan yang ketiga tentunya sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi antara unsur pemerintah desa dengan masyarakat secara langsung, sehingga akan menimbulkan kedekatan yang nantinya akan berimbas pada semangat kebersamaan, dan gotong royong,”paparnya.

Sementara itu Maman Lete, ketua panitia kegiatan menambahkan. Digelarnya sejumlah kesenian tradisional pada malam puncak HUT ke-77 RI tersebut bertujuan untuk menghibur masyarakat, setelah hampir 2 tahun lebih geraknya dibatasi akibat pandemi  Covid-19. Selain itu sebutnya juga sebagai upaya untuk melestarikan sejumlah kesenian dan budaya yang ada di desanya.

“Di desa kami memang banyak sekali kesenian tradisional yang masih dipertahankan, di antaranya adalah kesenian debus, pencak silat dan lainya. Sehingga sengaja kami tampilkan dalam acara ini untuk memberikan hiburan sekaligus melestarikannya,” tutur  Maman.
Lebih lanjut ia menjelaskan semua hiburan termasuk musik orkes dangdut dan lainnya, merupakan kreasi warga desa setempat, dan tidak ada satupun mendatangkan dari luar desa. “Sepenuhnya semua yang terlibat termasuk hiburan merupakan warga di Desa Lengkong Kulon,”pungkasnya.

BACA JUGA:Ayah Pimpinan Kontingen, Anak Menjadi Peserta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: