Kesenian Tradisional Terancam Punah, Sabilul Chalim ajarkan sejak usia dini

Kesenian Tradisional Terancam Punah, Sabilul Chalim ajarkan sejak usia dini

Kesenian Tradisonal Terancam Punah, Sabilul Chalim ajarkan Kesenian sejak Usia Dini. foto Pai Supardi--

Radarmajalengka.com, MAJALENGKA- Pesatnya dan modernisasi saat ini mulai mengancam keberadaan kesenian tradisional yang terancam punah, hal tersebut tidak luput dari perhatian Yayasan Sabilul Chalim Leuiwimunding yang mulai membidik anak usia dini untuk diajarkan kesenian tradisional.

Terancam punahnya kesenian tradisonal, saat ini juga disebabkan banyaknya masyarakat yang kurang merawat hal itu, sehingga mengugah keprihatinan Sabilul Chalim untuk bisa mengenalkan sejak usia dini.

Dra Ade Toyibah Kepala RA Sabilul Chalim Desa danKecamatan Leuwimunding mengatakan, upaya pelestarian kesenian tradisional harus dilakukan sejak usia dini. Minimal kata dia, anak anak sudah dikenalkan tentangkesenian tradisional asli Majalengka, agar mereka tidak melupakanya.

BACA JUGA:Kisah Siti TKW di Arab Saudi, Tidur dengan Majikan Tiap Hari

Oleh karena itu kata dia, pihaknya sangat konsen menjaga hal tersebut, dengan memasukan kesenian tradisional dalam salah satu Mulok di sekolahnya. Dimana kata dia, anak anaknya yang berusia dini, diperkenalkan tentang macam macam kesenian tradisional Majalengka.

Termasuk diantaranyadiajarkan dasar dasar sederhana sejumlah kesenian, seperti Jaipong, Calung,Angklung dan lainya.

“Di sekolah kami memang sengaja diajarkan sejumlahkesenian tradisional asli Majalengka, seperti calon dan jaipong misalnya,tujuannya agar anak mengenai macam macam kesenian tradisional asli daerah Majalengka,”ucapnya.

Hal senada diungkapkan seniman legendaris Eman Rukmana,yang mengakui jika kesenian tradisional saat ini mulai terancam kepunahan jika tidak segera dilakukan upaya pelestarian.

BACA JUGA:Pelajar Kubur Bayi di Sukra Indramayu, Kini Dicari Polisi ke Sekolah-sekolah

Sejumlah kesenian tradisional yang kini mulai jarang terlihat kata dia, diantaranya adalah topeng beber ala pakaleran, reog, kecapi, dan beberapa kesenian tradisional lainya yang dulu pernah menghiasi budaya warga Majalengka.

Untuk itu kata dia pihaknya meminta agar peran aktif masyarakat dan pemerintah terus digalakan dalam menjaga kelestarian seni budaya tradisional sebagai sebuah kekayaan dan aset yang harus dirawat dan dijaga,imbuhnya.

“Harus ada upaya serius dan upaya ekstra keras dari pemerintah untukbisa melindungi aset-asetnya termasuk aset budaya dan kesenian tradisional yangmulai berkurang,”pintanya. (pai)

BACA JUGA:PNS Tidak Dapat Gaji 13, Khusus dengan Kriteria Ini, Jangan Kecewa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: