Posko Jaga Desa Terbukti Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat
LAMPUNG- Dalam penanganan Covid-19 diperlukan koordinasi dari semua pihak, termasuk antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pada awal penerapan PPKM Mikro sejak awal 2021 ini, setiap Pemda sampai ke tingkat Desa/Kelurahan diminta untuk membangun Posko Covid-19. Posko Desa menjadi salah satu institusi yang paling berperan dalam penanganan kasus Covid-19 di daerahnya masing-masing.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Jumat (13/8) mengunjungi salah satu desa yang terbukti cukup baik dalam menangani kasus Covid-19 yang terjadi di sana. Desa tersebut adalah Desa Negara Ratu, yang terletak di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Desa Negara Ratu berjarak 24 km dari Ibukota Provinsi Lampung (Bandar Lampung) mempunyai luas wilayah 8,5 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 13.699 jiwa, terdiri atas pria sebanyak 7.014 jiwa dan wanita sebanyak 6.685 jiwa. Dalam penanganan Covid-19, Pemerintah Desa Negara Ratu membangun Rumah Isolasi Kampung Tangguh sebanyak 1 unit, Posko Covid-19 sekaligus Posko Kesehatan sebanyak 1 unit, Pos Jaga Desa sebanyak 1 unit. Hal ini untuk menangani kasus positif Covid-19 di daerah tersebut.
Di Posko Kesehatan disiapkan Ruang Isolasi Mandiri, petugas tracing, ambulan desa, serta disediakan multivitamin, obat-obatan, tabung oksigen dan kebutuhan makanan bagi pasien di Ruang Isolasi Mandiri. Pasien yang masuk Rumah Isolasi adalah mereka yang tidak bergejala atau bergejala ringan, sedangkan yang bergejala sedang dan berat dirujuk ke fasilitas kesehatan lebih tinggi.
Di Kecamatan Natar sendiri, melalui UPTD Puskesmas Kecamatan Natar telah dibentuk Tim Satgas Covid-19 Desa, Tim Satgas Covid-19 Puskesmas, dan juga Tim Pemakaman Kabupaten. Tim Satgas Covid-19 Desa dan Puskesmas tersebut bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing dan wajib melaporkannya ke Satgas Kecamatan setiap tiga hari sekali.
Menko Perekonomian mengapresiasi usaha dari Desa Negara Ratu ini yang tanggap terhadap penanganan Covid-19 sehingga per 13 Agustus 2021 ini hanya terdapat satu pasien isoman dan satu pasien rujukan yang tetap diawasi perkembangan kesehatannya oleh Puskesmas dan Satgas Desa.
“Hal ini menunjukkan bahwa Satgas Covid-19 di desa ini aktif, sehingga penanganan kasusnya cukup baik. Masyarakat di sini juga cukup patuh terhadap protokol kesehatan,” ujar Menko Airlangga.
Tak kalah pentingnya, testing dan tracing kepada orang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 juga dijalankan dengan cukup baik di desa ini. Testing acak juga dilakukan kepada minimal 5 orang dalam sehari. Tracer di desa ini dibimbing oleh bidan, Babinsa dan Babhinkamtibmas, sehingga mereka dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Pada kesempatan ini, Menko Airlangga didampingi Kepala BNPB dan Gubernur Lampung bersama jajaran serta TNI/Polri menyerahkan bantuan secara simbolis untuk beberapa KPM dan non KPM berupa bantuan sembako beras Bulog sebagai bagian dari bantuan Perlindungan Sosial sebanyak @10 kg, paket sembako sejumlah 750 paket, serta santunan kematian Rp5 juta dan Bantuan Jaminan Hidup Rp560 ribu selama masa PPKM ini bagi warga desa.
Dalam kunjungan kali ini, Menko Perekonomian didampingi oleh Kepala BNPB Ganip Warsito, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo, Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, dan Camat Natar Eko Irawan. (rep/fsr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: