Majalengka Kumpulkan Dana Infaq Rp2 Miliar di Hari Jadi ke-536, GEMA INSAN Jadi Gerakan Sosial Unggulan

Bupati Majalengka Drs. H. Eman Suherman, M.M. resmi meluncurkan program Gerakan Majalengka Infaq Sodaqoh Bersama (GEMA INSAN).-Istimewa-
RADARMAJALENGKA.COM— Dalam rangka memperingati Hari Jadi Majalengka ke-536 tahun 2026, Pemerintah Kabupaten Majalengka sukses menggalang dana infaq dan sedekah sebesar Rp2,09 miliar melalui program unggulan GEMA INSAN (Gerakan Infak dan Sedekah untuk Masyarakat).
Berdasarkan data per 7 Juni 2025 pukul 19.30 WIB, dana yang terkumpul dari 26 kecamatan di Majalengka mencapai Rp2.092.496.900. Seluruh dana tersebut telah disalurkan kepada 28.952 penerima manfaat di berbagai wilayah Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA:Gelorakan Semangat ‘Langkung Sae’ Membangun Masa Depan Majalengka di Momen Hari Jadi
BACA JUGA:Fawwaz Fathurahman, Hafidz Muda Asal Majalengka Diterima Jalur Prestasi di Unimus dan UII
5 Kecamatan Penyumbang Dana Terbesar GEMA INSAN 2025
- Kecamatan Leuwimunding – Rp204.047.000 (1.914 penerima manfaat)
- Kecamatan Majalengka – Rp134.326.100 (1.858 penerima manfaat)
- Kecamatan Jatitujuh – Rp132.383.000 (1.006 penerima manfaat)
- Kecamatan Jatiwangi – Rp127.895.500 (1.990 penerima manfaat)
- Kecamatan Lemahsugih – Rp99.637.000 (1.898 penerima manfaat)
GEMA INSAN: Gerakan Kebaikan yang Mengakar di Majalengka
Program GEMA INSAN pertama kali diperkenalkan pada peringatan Hari Jadi Majalengka ke-535. Inisiatif ini digagas oleh Bupati H. Eman Suherman dan Wakil Bupati Dena Muhamad Ramdan, sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat solidaritas sosial di masyarakat.
Lebih dari sekadar infaq dan sedekah, GEMA INSAN Majalengka mengedepankan transparansi, akuntabilitas, serta pemberdayaan masyarakat. Program ini melibatkan berbagai elemen, mulai dari institusi keagamaan, lembaga pendidikan, pelaku usaha, hingga aparatur sipil negara (ASN).
Tokoh Muda NU: Ini Gerakan Menghidupkan Empati, Bukan Paksaan
Ramlan Ramadhan, S.Pd, tokoh muda NU sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Ihya'ul Khoir Sidamukti, menegaskan bahwa banyak pihak yang salah memahami gerakan infaq ini.
“Banyak yang salah persepsi. Gerakan ini bukan paksaan, tetapi justru untuk menghidupkan nilai empati di tengah masyarakat. Hasil sodaqoh tersebut tidak diambil pemerintah, melainkan langsung disalurkan kepada masyarakat,” jelas Ramlan, yang juga Ketua Lembaga Dakwah Pemuda Majalengka.
BACA JUGA:3 Ekor Sapi Kurban Disembelih di Majalengka, Daging Dibagikan ke Warga Sekitar
Ia menambahkan bahwa momentum Hari Jadi Majalengka adalah hajat masyarakat bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: