Kesehatan Mental Generasi Muda Menurun, Tenaga Psikologi di Majalengka Minim

Kesehatan Mental Generasi Muda Menurun, Tenaga Psikologi di Majalengka Minim

Dekan Fakultas Psikologi, Bisnis, dan Teknologi (Fabistek) Universitas YPIB Majalengka, Prof Yoyon Suryono di Kabupaten Majalengka, saat ini hanya ada sekitar 5 orang tenaga psikolog.-istimewa-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COMKesehatan mental para remaja dan generasi muda di Kabupaten Majalengka terus mengalami penurunan dan terganggu. Penyebab utama adalah penggunaan gadget yang berlebihan.

Menurut Dekan Fakultas Psikologi, Bisnis, dan Teknologi (Fabistek) Universitas YPIB Majalengka, Prof Yoyon Suryono, komunikasi secara lisan dan tulisan kini sudah jarang dilakukan banyak orang, dan lebih banyak dilakukan melalui HP atau gadget.

“Dalam sehari, orang bisa menggunakan HP selama puluhan jam, dan itu dapat mengganggu serta berpengaruh terhadap kesehatan mental,” kata Prof Yoyon kepada Radarmajalengka.com.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan akan berpengaruh terhadap fisik, khususnya kesehatan mata.

BACA JUGA:Sungai Cikamangi Meluap, Permukiman dan Sawah di Kecamatan Ligung Terendam

“Kegiatan fisik berkurang, dan ini berdampak negatif terhadap kesehatan seseorang jika penggunaan gadget berlebihan,” tandasnya.

Ia juga menyebutkan, kalangan remaja biasanya lebih suka menggunakan media sosial, terutama aplikasi TikTok, sedangkan kalangan dewasa banyak yang menggunakan Facebook atau Instagram.

“Dengan beralihnya komunikasi lisan dan tulisan menjadi komunikasi dengan gadget, aktivitas fisik seseorang berkurang, dan ini berpengaruh terhadap kesehatan mental,” ujarnya.

Menurutnya, data dari Provinsi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Majalengka, menunjukkan bahwa kesehatan mental, terutama di kalangan remaja dan generasi muda, terus menurun. Gejala tersebut sudah ada meskipun jumlahnya belum sebanyak siswa.

BACA JUGA:Jelang Lebaran Idul Fitri, Waspada Modus Penipuan Rental Mobil

Diakuinya, tenaga psikolog saat ini masih kurang, sementara kebutuhan untuk tenaga psikolog semakin meningkat.
“Di Kabupaten Majalengka, saat ini hanya ada sekitar 5 orang tenaga psikolog, sementara kebutuhan terus meningkat,” ujar Prof Yoyon, yang diiyakan oleh Ketua Prodi Psikologi Universitas YPIB, Pipih Muhopilah SPsi MPsi.
Pipih menambahkan bahwa di Kabupaten Majalengka, tenaga psikolog yang ada baru lima orang.

Prof Yoyon berharap agar di setiap desa di Kabupaten Majalengka ada lulusan S1 Psikologi yang dapat memantau dan membantu masalah kesehatan mental remaja.

“Perangkat desa juga diharapkan memiliki pengetahuan dasar tentang kesehatan mental,” tandasnya.
Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) merupakan yayasan pendidikan yang didirikan pada tahun 1989, dengan tujuan menyelenggarakan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi di bidang kesehatan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas hidup masyarakat.

YPIB mendirikan Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) di Kabupaten Majalengka dan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) di Cirebon sejak tahun 2001.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: