Imlek Indentik dengan Kue Keranjang, Desa Liangjulang Satu-Satunya Pembuat Dodol China di Majalengka

GENERASI KETIGA: Produksi Dodol China Tn Iim di Blok Omas, Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, masih menjaga tradisi untuk terus memproduksi sejak puluhan tahun lamanya.-Ono Cahyono-Radarmajalengka.com
BACA JUGA:Libur Panjang, Siswa MA Persis Tetap Belajar
"Iya, hanya setiap musim Imlek. Pada hari biasa kami tidak produksi," lanjut Imelda.
Adapun harga Dodol China Tn Iim dibanderol Rp40-45 ribu per kilogram. Mereka menyajikan dua varian dodol, yaitu gula merah dan putih.
Imelda menceritakan bahwa perayaan Imlek tahun ini bisa menghabiskan 120 kilogram bahan baku untuk membuat Dodol China dalam satu hari.
"Produksi tahun ini masih sama dengan tahun kemarin, bahan (dodol China) yang digunakan sehari sekitar 120 kilogram," katanya.
Imelda belum bisa memastikan omzet penjualannya tahun ini. Namun, ia memprediksi orderan dodol akan meningkat seperti perayaan Imlek setiap tahunnya.
BACA JUGA:Gerebek Markas Geng Motor, Amankan Puluhan Senjata
"Kalau dari tahun kemarin, laba bersih sekitar 15-20 persen. Karena ada peningkatan order, sebelum Imlek kemarin kami bisa mengirimkan 100-200 kilogram per hari, bahkan ke Bandung kami kirim lebih dari 3 kuintal atau sekitar 300 kilogram," ucapnya.
Imelda mengatakan bahwa Dodol China buatannya dipasarkan ke berbagai daerah, bahkan hingga ke luar negeri, karena produknya kini sudah bisa dipesan melalui platform belanja online.
Imelda juga menyampaikan bahwa dodol buatannya dapat bertahan hingga lebih dari 6 bulan. Meskipun bertahan lama, ia memastikan bahan-bahannya bebas pengawet.
"Jika makanan di dalamnya, kita bisa makan hingga 6 bulan lebih. Tapi kalau luarnya, daun pisangnya mungkin kering, karena daun kan organik, jadi ada sedikit bintik putih. Tapi itu aman dan masih bisa dimakan," jelasnya.
Selain itu, Imelda juga membagikan cara menikmati Dodol China. Menurutnya, ada dua cara untuk menikmatinya.
"Kalau masih lembek, kita bisa makan dengan kelapa parut. Kalau sudah agak keras, bisa dipotong, lalu digoreng dengan telur atau kelapa," pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: