Direktur Penyidikan KPK RI Hadir Dalam Pelantikan Pengurus Bagong Mogok Korda Majalengka, Ada Apa?
Caption- Istimewa- Pengurus Bagong Mogok (BM) Korda Majalengka di Desa Gunung Manik, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Sabtu 25 Januari 2025.Telah resmi dilantik. --
Komunitas Bagong Mogok juga hadir sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi masyarakat yang masih banyak mengalami kesulitan meski Indonesia telah merdeka selama lebih dari 70 tahun. "Kita tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Sebagai makhluk sosial, kita wajib saling menolong, sekecil apa pun bantuan itu, sangat berarti bagi yang membutuhkan," lanjutnya.
Brigjen Asep juga menekankan pentingnya keberanian untuk berbuat baik. "Kalau berbuat jahat saja bisa nekat, kenapa kita tidak nekat berbuat baik? Dengan keberanian kita bisa membawa kebaikan bagi mereka yang membutuhkan,” katanya penuh semangat.
BACA JUGA:Warga Majalengka Tertipu Kakaknya dan Ulah Oknum Keluarga Pimpinan Bank di Cirebon
Asep juga mengingatkan pentingnya melestarikan budaya sabilulungan. (gotong royong), yang kini mulai memudar di tengah arus individualisme. Bagong Mogok ingin mengembalikan semangat kebersamaan dan gotong royong ini, dengan melibatkan masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam membantu sesama yang membutuhkan.
"Bantuan pemerintah sering kali kurang terasa dimiliki oleh masyarakat. Namun jika masyarakat yang ikut berkontribusi, rasa kepemilikan itu akan muncul. Inilah yang ingin kita dorong,”jelasnya.
Ketua Bagong Mogok Majalengka, Lifda Sugilar menjelaskan Bagong Mogok lahir di Kabupaten Cianjur satu dasawarsa lalu, dengan cita-cita mulia, yaitu membangkitkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang telah lama pudar serta pentingnya gotong royong.
BACA JUGA:Hambat Kemajuan Jabar, Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara Bandung Dikritisi
"Visi kami Satekah Polah Ngabela Nu Susah, yang berarti segala daya dan upaya untuk membantu mereka yang kesusahan. Filosofi ini mengingatkan kita bahwa kebersamaan dan gotong royong adalah inti dari kehidupan bermasyarakat," ungkap Lifda.
Lifda menegaskan bahwa komunitas Bagong Mogok lahir dari rahim kepolisian dengan semangat melayani dan membantu masyarakat. "Kami selalu berpegang pada aturan komunitas, AD/ART, serta arahan dari Ketua Umum.
"Meski terkadang nama besar komunitas ini dibawa-bawa oleh pihak tak bertanggung jawab, kami tetap konsisten pada misi sosial kami," ujarnya.
BACA JUGA:Inilah Bocoran 100 Hari Kerja Pertama Bupati dan Wakil Bupati Majalengka Terpilih
Lifda juga berpesan kepada para pengurus Bagong Mogok Korda Majalengka yang baru dilantik.
"Rekan-rekan tidak perlu menjadi superman. Justru kita harus menjadi seperti Avenger, tim yang solid dengan misi mulia untuk membantu sesama. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menjalankan amanah ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: