PLTA Jatigede, Momentum Kemajuan bagi Sumedang, Majalengka, dan Indramayu

PLTA Jatigede, Momentum Kemajuan bagi Sumedang, Majalengka, dan Indramayu

Dr Jefry Romdonny MSi MM-istimewa-Radarmajalengka.com

Oleh: Dr Jefry Romdonny MSi MM

Penulis adalah Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat IX dan Dosen Tetap UGJ Cirebon

KITA berbahagia sekali, Senin (20/1), Presiden Prabowo Subianto resmi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede yang terletak di Kabupaten Sumedang.

Saya bersyukur dapat menyaksikan langsung peresmian ini bersama Menteri ESDM Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi.

BACA JUGA:Makanan Bergizi Gratis Dibiayai dari APBD

PLTA Jatigede merupakan satu dari 26 proyek pembangkit listrik yang menghasilkan 3,2 gigawatt yang diresmikan Presiden Prabowo. Selain pembangkit listrik, ada pula rangkaian 11 proyek lanjutan pembangunan gardu-gardu dan jaringan yang turut diresmikan.

Yakni pembangunan jaringan transmisi sepanjang 739,71 kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk berkapasitas 1.740 megavolt ampere (MVA). PLTA Jatigede sendiri memiliki arti penting bagi tiga kabupaten di sekitarnya. Yaitu Sumedang, Majalengka, dan Indramayu.

Dengan kapasitas daya dihasilkan memanfaatkan debit air Waduk Jatigede, mencapai 2x55 MegaWatt (MW), PLTA ini bukan sekadar salah satu elemen dalam jaringan listrik Jawa-Bali, tetapi juga akan membawa dampak signifikan di bidang energi, lingkungan hidup, dan ekonomi.

LANGKAH KECIL UNTUK KETAHANAN ENERGI LOKAL

Meskipun kontribusi PLTA Jatigede hanya sekitar 0,37 persen dari kapasitas total listrik di Pulau Jawa, keberadaannya tetap relevan. Tenaga listrik yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan beban puncak di beberapa kabupaten sekitar, yaitu pukul 17.00-21.00, saat permintaan listrik memuncak. Ini menjadi solusi lokal yang efektif untuk meringankan beban jaringan utama Jawa-Bali.

BACA JUGA:Pelaku Pengedar Sabu dan Ganja Kering Berhasil Dibekuk Polisi

PLTA Jatigede juga menunjukkan keberhasilan dalam memanfaatkan energi terbarukan. Dalam konteks global yang mengarah pada transisi energi bersih, keberadaan PLTA ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Jika terus dikembangkan, PLTA ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun jaringan energi bersih di daerah-daerah sekitar, sekaligus menginspirasi pembangunan pembangkit listrik serupa di wilayah lain.

BENDUNGAN YANG MENJAGA EKOSISTEM

Dampak lingkungan dari PLTA Jatigede terlihat jelas melalui kemampuan bendungannya dalam
mengontrol aliran Sungai Cimanuk. Dengan kapasitas tampung hingga 980 juta meter kubik air, bendungan ini efektif mencegah banjir di wilayah hilir, yang sebelumnya sering melanda area seluas 14.000 hektar. Langkah ini tak hanya melindungi masyarakat dari kerugian material tetapi juga menjaga ekosistem daerah aliran sungai.

PLTA ini juga memiliki potensi mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Dengan penataan wilayah sekitar yang baik, bendungan Jatigede dapat menjadi pusat konservasi air dan mendukung pertanian beririgasi di Majalengka, Sumedang dan Indramayu. Air yang terkendali memungkinkan pengairan sawah yang lebih teratur, membantu para petani di ketiga wilayah meningkatkan hasil panen mereka.

PELUANG LOKAL YANG BERHARGA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: