HARI WAISAK : MAKNA, PERAYAAN DAN TRADISI

HARI WAISAK : MAKNA, PERAYAAN DAN TRADISI

HARI WAISAK : MAKNA, PERAYAAN DAN TRADISI -pinterest - tangkapan layar -Radarmajalengka

2. Meditasi dan Doa : Meditasi menjadi bagian penting dari perayaan Waisak. Umat Buddha menghabiskan waktu untuk bermeditasi, merenungkan ajaran Buddha, dan berdoa untuk kedamaian serta kebahagiaan semua makhluk hidup.

3. Upacara Pelimpahan Jasa : Di beberapa negara, umat Buddha melakukan upacara pelimpahan jasa untuk leluhur mereka. Ini adalah tindakan simbolis untuk menghormati dan memberi berkah kepada mereka yang telah meninggal dunia.

4. Perarakan dan Pawai : Beberapa komunitas mengadakan perarakan atau pawai yang melibatkan patung Buddha. Pawai ini seringkali dihiasi dengan dekorasi warna-warni dan diiringi dengan nyanyian serta doa.

5. Kegiatan Sosial : Hari Waisak juga dijadikan sebagai waktu untuk melakukan kegiatan amal dan sosial. Umat Buddha sering mengunjungi panti asuhan, rumah sakit, dan panti jompo untuk memberikan sumbangan dan bantuan.

BACA JUGA:10+ Fakta Menarik Tentang Libra Yang Jarang Orang Ketahui

Hari Waisak di Berbagai Negara

Meskipun esensi perayaan Waisak serupa di berbagai negara, ada beberapa perbedaan dalam cara merayakannya:

1. Sri Lanka : Di Sri Lanka, Hari Waisak dirayakan dengan meriah. Kota-kota dihiasi dengan lentera berwarna-warni dan lampu-lampu yang indah. Penduduk setempat juga membuat "Pandals", yaitu struktur sementara yang menggambarkan cerita dari kehidupan Buddha melalui gambar dan cahaya.

2. Thailand : Di Thailand, umat Buddha mengunjungi kuil untuk memberi penghormatan dan melakukan meditasi. Salah satu tradisi yang unik adalah melepaskan burung dan ikan sebagai simbol pembebasan dan kemurahan hati.

3. Indonesia : Di Indonesia, khususnya di Borobudur, Waisak dirayakan dengan prosesi besar yang melibatkan ribuan umat Buddha. Prosesi ini biasanya dimulai dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, di mana para biksu dan umat melakukan meditasi serta doa bersama.

4. Nepal : Nepal, sebagai tempat kelahiran Buddha, merayakan Waisak dengan penuh semangat. Ratusan umat Buddha dan wisatawan berkumpul di Lumbini untuk berpartisipasi dalam upacara keagamaan.

BACA JUGA:Tips Dan Trick Cara Mempersiapkan Ujian TOEFL Agar Mendapatkan Skor Tinggi

Refleksi dan Relevansi

Hari Waisak tidak hanya sekedar perayaan agama, tetapi juga momen refleksi yang mendalam bagi umat Buddha. Ini adalah waktu untuk merenungkan ajaran Buddha tentang cinta kasih, belas kasih, dan kebijaksanaan.

Nilai-nilai ini menjadi semakin relevan di dunia modern yang sering dihadapkan pada konflik dan ketidakadilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: