Profil Jim Simons Sang Investor Legendaris Sekelas Warren Buffett, yang Kini Berpulang di Usia 86 Tahun

Profil Jim Simons Sang Investor Legendaris Sekelas Warren Buffett, yang Kini Berpulang di Usia 86 Tahun

Potret Jim Simons sang analis kuantitatif yang namanya besar seperti investor Warren Buffett. -Wikipedia-radarmajalengka.com

RADARMAJALENGKA.COM - Dunia investasi dan pasar modal kini telah kehilangan salah satu sosok legendaris sekaligus sang pelopor investasi kuantatif, ya benar bahwa Jim Simons kini telah berpulang di usia nya yang ke 86 tahun.

Pendiri Simons Foundation sekaligus investor dan ahli matematika yang mendirikan dana lindung nilai kuantatif paling sukses sepanjang masa yakni James Harris Simons atau Jim Simons meninggal dunia pada Jumat, 10 Mei 2024. Ia meninggal dunia pada usia 86 tahun di New York City. Kabar duka tersebut mulai pertama kali diumumkan pada situs yayasan Simon Foundation yang dikutip Minggu (12/5/2024).

Jim Simons dikenal sebagai seorang ahli matematika, legenda dalam investasi kuantitatif dan seorang filantropis yaitu dermawan yang menginspirasi. Bersama istrinya, Chairman Simon Foundation, Marilyn Simons yang telah menyumbangkan miliaran dolar Amerika Serikat untuk ratusan kegiatan amal dan filantropis terutama dalam mendukung penelitian dan pendidikan matematika serta sains, seperti yang dikutip dari simonsfoundation.org.

Kini pria berusia 86 tahun itu telah tiada, namun dedikasi ia sebagai investor sejati, telah membawa namanya menjadi sang legendaris, baik dalam dunia investasi, ahli dana lindung, serta filantropis yang dermawan dan suka banyak membantu, bahkan nama ia juga disejajarkan bersama para investor kelas kakap dan legendaris lainnya, sebut saja Warren Buffett dan Charles Munger pendiri Berkshire Hathaway, Peter Lynch investor dana lindung di Fidelity Magellan Fund dan John C Bogle pendiri Vanguard, serta George Soros sang spekulan ulung.

BACA JUGA:Al Akhdoud VS Al Nassr di Liga Arab Saudi: Ronaldo cs Menang Setelah Kalahkan Al Akhdoud dengan Skor 3-2

James Harris Simons atau Jim Simons lahir pada 25 April 1938 di Cambridge, Mass. Ia anak tunggal dari Matthew Simons, manajer umum sebuah pabrik sepatu dan Marcia. Jim Simons merupakan seorang yang berbakat dalam matematika, dan menyelesaikan pendidikan sarjananya di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan baru berusia 23 tahun saat menerima gelar doktor dari University of California, Berkeley.

Mulai 1964, Simons mengajar di MIT dan Harvard University sekaligus bekerja sebagai pemecah kode Soviet di Institute for Defense Analyses, sebuah kelompok nirlaba yang didanai pemerintah federal. Namun, ia diberhentikan dari institute tersebut pada 1968 karena secara terbuka mengungkapkan pandangan kuat untuk anti-perang Vietnam.

Tahun 1982 Monemetrics mulai berganti nama menjadi Renaissance Technologies, dan ditahun inilah Renaissance Technologies serta Medallion Fund berdiri. Fokus utama dalam pendirian dana lindung ini adalah pada mata uang dan komoditas, didirikan oleh Simons dan staf-nya yang terdiri dari mantan sarjana.Dari tahun 1982 inilah yang menjadi cikal bakal dari dedikasinya seorang Jim Simons untuk dunia investasi.

Lebih lanjut di tahun 1994, ia bersama istrinya mendirikan Simons Foundation yang mendukung ilmuwan dan organisasi di seluruh dunia dalam memajukan penelitian di bidang matematika dan ilmu-ilmu dasar. Dengan penerapan metode investasi kuantitatif inilah yang membuat nama Jim Simons menjadi tersohor di kalangan investor, sebagai pengelola dana lindung yang sangat ahli. Jim aktif dalam pekerjaan di Simons Foundation hingga akhir hayatnya. Dari Simons Foundation inilah ia mampu memberikan pendanaan penting terhadap proyek-proyek berkelanjutan di AS.

BACA JUGA:Bayer Leverkusen VS AS Roma Imbang 2-2: Tim Asuhan Xabi Alonso ini Menang Atas Agregat 4-2

Demikian ulasan artikel berikut ini mengenai profil seorang investor, ahli matematika sekaligus pengelola dana lindung terkenal yaitu Jim Simons. Dedikasi ia patut dijadikan contoh bagi para investor baru, karena kegigihan Simons patutu dipelajari, khususnya dalam investasi analisa kuantitatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: