4 Rekomendasi Kuliner Khas Kuningan, Cocok Untuk Kamu yang Doyan Makan

4 Rekomendasi Kuliner Khas Kuningan, Cocok Untuk Kamu yang Doyan Makan

Rekomendasi kuliner khas Kuningan -Tangkap layar Instagram @ndaruungu-RADARMAJALENGKA.COM

RADARMAJALENGKA.COM - 4 Rekomendasi Kuliner Khas Kuningan, Cocok Untuk Kamu yang Doyan Makan.

Ngga ada habisnya berbicara tentang Kuningan. Kabupaten Kuningan terletak di ujung timur wilayah Provinsi Jawa Barat. Dijuluki dengan 'Kota Kuda' ini berbatasan langsung dengan 2 kabupaten dari Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap.

Dari banyaknya tempat wisata alam yang disuguhkan, Kuningan juga memiliki kuliner khas dengan cita rasanya sendiri. Kulinernya ngga kalah enak dan lezat dari wilayah lain. 

Berikut ini rekomendasi kuliner khas Kuningan yang wajib kamu cicipi.

BACA JUGA:Yuk Cobain, 5 Tempat Wisata Kuliner yang lagi Hits di Tegal

1. Hucap

Kurang lengkap rasanya jika berkunjung ke Kuningan tidak mencicipi kuliner yang satu ini. Hucap merupakan akronim dari "Tahu Kecap". Bukan hanya isian tahu dan kecam, terdapat juga lontong ataupun ketupat dengan guyuran sambal kacang dan taburan bawang goreng.

Sekilas kuliner ini mirip dengan ketoprak dan kupat tahu, hanya saja Hucap memiliki rasa dominan manis karena penggunaan kecap yang cukup banyak.

Kuliner ini Sangat mudah ditemui di Kuningan. Mengingat bahan yang digunakan tergolong murah dan tidak ada yang spesial, harga dari Hucap juga sangat terjangkau.

2. Nasi Kasreng

Nasi Kasreng bisa menjadi pilihan untuk mengisi kekosongan perut kamu ketika sedang berwisata di Luragung, Kabupaten Kuningan. Kuliner ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai sudut Kuningan.

BACA JUGA:Bermain Air di Wisata Pemandian Air Panas Guci. Cocok untuk Liburan Akhir Pekan Bersama Keluarga.

Dalam satu porsi Nasi Kasreng, terdapat taoge yang direbus, abon, dan ayam suwir sebagai pelengkap. Selain itu, ada juga dua sambal yang menemani, yakni samba tomat dan sambal hijau. 

Menurut masyarakat setempat, Nasi Kasreng bermula dari seorang penjual warung nasi yang bernama Kasri, warga asli Luragung pada 1970-an. Saat itu, Kasri berjualan di pagi hari dengan dibantu suaminya dan anaknya di Pasar Galuh Luragung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: