Lihat Betis Ratu Ken, Pria Ini Jatuh Hati, Guru Spiritualnya Dipaksa Bikin Keris Picu Kutukan 7 Raja Tewas

Lihat Betis Ratu Ken, Pria Ini Jatuh Hati, Guru Spiritualnya Dipaksa Bikin Keris Picu Kutukan 7 Raja Tewas

Candi Singasari tahun 1900 (Tropenmuseum)--

RADARMAJALENGKA.COM-Ken Arok langsung jatuh hati saat melihat Ken Dedes, istri dari Tunggul Ametung. Bermula saat Ken Dedes turun dari kereta, langkah kakinya telah menyibak kain yang membalut tubuhnya.

Ken Arok ada tepat di depannya, sehingga ia bisa melihat betis Ken Dedes yang bersinar. Saat itu, Tunggul Ametung dan Ken Dedes memang sedang berjalan jalan naik kereta.

Dalam Pararaton tertulis: “kengkis wetisira, kengkab tekeng rahasyanica, nener katon murub denira Ken Arok,” yang berarti “tersingkap betisnya, yang terbuka sampai “rahasia”-nya, lalu terlihat oleh Ken Arok”.

Ken Arok yang sedang kasmaran menceritakan hal yang dilihatnya kepada Pandita Lohgawe, guru spiritualnya. Kemudian, Lohgawe menjelaskan “jika seorang laki-laki memperistri wanita dengan ciri-ciri seperti itu, maka dia akan menjadi maharaja.”

Perasaan cinta Ken Arok pun memuncak saat mendengar penjelasan guru spiritualnya dan memantapkan hati untuk menikahi Ken Dedes. Ken Arok sendiri merupakan pengawal dari Tunggul Ametung.

Sebelum muncul Singhasari, wilayah tersebut dikenal dengan nama Tumapel yang dipimpin Tunggul Ametung. Ia kala itu menjabat sebagai akuwu (sekarang camat). 

Kisah ini tertuang dalam kitab Pararaton dikisahkan mengenai lahirnya Ken Arok, pendiri kerajaan Singhasari (1222–1227).

Untuk mendapatkan Ken Dedes, Ken Arok akhirnya memesan keris kepada Mpu Gandring. Lalu, Mpu Gandring menyanggupi membuat kerisnya dalam 12 bulan. Namun, baru 7 bulan, Ken Arok yang tak sabar meminta paksa keris tersebut dan membunuh Mpu Gandring menggunakan keris tersebut.

Mpu Gandring mengutuk bahwa keris itu akan mengakibatkan kematian tujuh orang raja, termasuk Ken Arok menjelang ajalnya. Pada 1222, Tunggul Ametung mati dibunuh Ken Arok dengan keris yang dibuat Mpu Gandring itu. Ken Arok lantas menikahi Ken Dedes yang sedang hamil.

Ken Arok menjadi penguasa baru Tumapel. Ia lalu menyerbu Kerajaan Kadiri. Peperangan sengit terjadi antara Tumapel melawan Kadiri. Tumapel di bawah pimpinan Ken Arok memenangkan perang. Ia mengangkat dirinya sebagai raja Singhasari dengan gelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi.

Di Serat Pararaton Jilid 2 terjemahan R.M.Mangkudimedja 1979 disebutkan Ken Dedes adalah putri dari Mpu Purwa, seorang pendeta Buddha dari desa Panawijen. Suatu saat Tunggul Ametung, Akuwu Tumapel jalan-jalan sampai ke desanya.

Tunggul Ametung jatuh cinta pada Ken Dedes. Ia ingin secepatnya memperistri bunga desa itu. Namun, Ken Dedes meminta Tunggul Ametung supaya sabar menunggu ayahnya yang masih di hutan. Tunggul Ametung tidak sabar, Ken Dedes diculik, dibawa ke Tumapel.

Mpu Purwa pun marah saat pulang ke rumah mendapati putrinya telah diculik. Ia mengutuk bahwa yang telah menculik putrinya, maka akan mati akibat kecantikan Ken Dedes.

Ken Arok sendiri punya satu istri lagi bernama Ken Umang yang melahirkan anak laki laki bernama Tohjaya. Sedangkan anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung setelah lahir diberi nama Anusapati. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: