Lahir Dramatis, Wargi Sunda Tahu Siapa Cepot?
Tokoh pewayangan khas urang Sunda, yakni si Cepot atau Astrajingga-ada yang menyebutnya Sastrajingga--
Anak tertua Semar Badranaya ini juga selalu pakai iket (ikat kepala), pangsi, dan selendang sarung.
BACA JUGA:Temuan Lokasi Kerajaan Sindangkasih di Cigasong, Cek Lokasinya
Cara Cepot dilahirkan ke dunia bisa dibilang cukup dramatis. Cepot dikisahkan lahir karena diciptakan dari bayangan Semar.
Cepot dilahirkan untuk menemani Semar ketika ia mendapat perintah dari Sanghyang Tunggal untuk mengabdi kepada Trah Witaradya atau Ksatria.
Kisah asal-usul Cepot tampaknya sangat serius.
Namun, itu ternyata jauh berbeda dengan sifat Cepot di atas panggung wayang. Cepot dikenal sebagai tokoh yang lucu.
Menurut pendapat Ajip Rosidi, si Cepot memiliki watak khas, yakni sering menyatakan sanggup, sombong, mau menang sendiri, cunihin, culametan, tetapi ia berani membela kebenaran, setia, dan banyak akal.
BACA JUGA:3 Anak 3 Wanita Belanda Blusukan di Petilasan Kerajaan Talaga Tahun 1918
Cepot sungguh tidak bisa dilepaskan dari nama Asep Sunarya. Ia adalah orang yang bisa disebut sebagai sosok penting di balik hadirnya Cepot dalam dunia wayang golek.
Asep Sunarya merupakan pencetus tokoh Cepot. Pria yang dikenal dengan sapaan Abah Asep itu semasa hidupnya malang melintang di kancah wayang golek selama puluhan tahun dan Cepot adalah salah satu karya besarnya.
Asep lahir di Bandung 3 September 1955 dengan nama awal Asep Sukana. Selain menekuni profesi dalang, Asep juga aktivis di bidang kebudayaan melalui Yayasan Pedalangan Giri Harja yang didirikannya.
Asep wafat di Bandung pada 31 Maret 2014 karena penyakit jantung. Ia wafat dengan meninggalkan Cepot sebagai warisannya yang begitu berharga di dunia pewayangan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: