Petani Majalengka Berharap Hujan Segera Turun
![Petani Majalengka Berharap Hujan Segera Turun](https://radarmajalengka.disway.id/upload/23357250384db18fc85fc7eab875c73f.jpeg)
petani--
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Memasuki musim tanam ke dua di tahun 2023, petani di beberapa desa di Kabupaten Majalengka saat ini mulai was-was. Pasalnya sampai pertengahan Juli, hujan masih belum terlihat tanda tandanya.
Padahal saat ini beberapa wilayah pertanian di Majalengka sudah mulai memasuki musim tanam, dan tentunya hujan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian. Terutama bagi daerah daerah yang sangat mengandalkan hujan sebagai alternatif irigasi pertanian.
Kusnadi (56) warga Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi menjelaskan, saat ini memang sebagian besar petani di wilayahnya sudah mulai memasuki musim tanam. Untungnya di wilayah Kecamatan Sindangwangi sendiri, persoalan irigasi pertanian bukan menjadi persoalan serius. Karena daerah di kaki Gunung Ciremai itu air masih melimpah.
Hanya saja persoalan yang muncul akhir akhir ini adalah adanya ancaman hama burung atau belalang yang kerap merusak padi, akibat musim kemarau yang ekstrem.
BACA JUGA:Pemotor Nekat Putar Balik Saat Operasi Patuh Lodaya 2023
“Alhamdulilah kalau masalah air irigasi masih aman, hanya saja hama belalang dan ulat pemakan daun serta burung kerap menjadi masalah jika musim kemarau seperti ini. Kemungkinan karena kurangnya makanan di habitat mereka sehingga menyeberang ke sini,” ucapnya.
Sementara itu untuk mempermudah pola tanam saat musim kemarau seperti ini, sejumlah petani di Kecamatan Ligung memilih memanfaatkan mesin pompa air untuk memudahkan proses penanaman padi atau tandur.
Ketersediaan air saat musim kemarau, kata Suherman (47) petani setempat sangat diperlukan untuk memudahkan proses tandur atau penanaman.
“Kalau tandur kan tanah harus gembur, sehingga kebutuhan air sangat tinggi, oleh karena itu untuk membantu proses tandur maka kami terpaksa harus memompa air dari sungai dengan mesin pompa diesel,” jelasnya.
BACA JUGA:PT Kimia Farma Laboratorium dan Klinik Ekspansi Ke Majalengka
Sementara itu Suhenda sekretaris KTNA Kabupaten Majalengka mengatakan, dengan makin menjamurnya industri di Majalengka, mempengaruhi luas wilayah areal pertanian yang terus menyusut.
Oleh karena itu untuk meningkatkan konsep ketahanan pangan, maka pihaknya meminta adanya pendampingan serius dari pemerintah kepada petani. Terutama tentang varietas padi unggul dan jaminan ketersediaan pupuk dan irigasi pertanian. (pai)
BACA JUGA:Tim PSC Beri Test Kesehtan Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: