Kemarau, Ribuan Hektare Lahan Kekeringan
SEDOT AIR: Petani menggunakan pompa untuk menyedot air dari sungai ke lahan persawahan mereka yang mengalami kekeringan.-Ono Cahyono-Radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Areal lahan pertanian di Kabupaten Majalengka terancam mengalami kekeringan yang lebih parah.
Tercatat ribuan hektare lahan di "Kota Angin" mengalami kekeringan.
Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (PPOPT), Engkus Kusnadi, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil rekapitulasi sementara hingga minggu ketiga Agustus, total luas areal tanaman padi yang mengalami kekeringan mencapai 1.102 hektare dari total luas tanam sebesar 26.456 hektare.
Kekeringan tersebut terdiri dari kategori ringan seluas 397 hektare, kategori sedang seluas 382 hektare, dan kategori berat seluas 253 hektare.
Ancaman kekeringan terhadap tanaman padi di Kabupaten Majalengka semakin meluas seiring dengan semakin keringnya sumber air, yang mempercepat kematian tanaman padi.
BACA JUGA:31 Santri Ikuti Imtihan dan Khotmil Quran
Tercatat juga bahwa areal tanaman padi yang mengalami puso (gagal panen) sementara ini seluas 70 hektare.
Jumlah ini dapat bertambah jika hujan tidak turun dan minimnya sumber air menyulitkan sistem pompanisasi.
“Kategori waspada seluas 3.287 hektare ini bisa mengalami kekeringan berat, seperti wilayah lainnya, jika sistem pompanisasi tidak berfungsi dan sumber air tidak ada,” kata Engkus.
Areal tanaman padi yang mengalami kekeringan terluas berada di Kecamatan Kertajati, diikuti oleh Kecamatan Ligung dan Jatitujuh.
Tanaman padi yang mengalami kekeringan sudah kekurangan air sejak usia tanam mencapai dua minggu akibat tidak adanya curah hujan.
BACA JUGA:Karna-Koko Jadi Pasangan Pertama Daftar ke KPU
Sementara itu, Pengelola Bendung Rentang, Dedi Supriadi, menyebutkan bahwa kondisi air di Bendung Rentang saat ini relatif stabil.
Selama musim kemarau, yang biasanya disertai permintaan pasokan air dari wilayah Indramayu dan Cirebon, belum terjadi.
Kondisi air pada tengah hari menunjukkan elevasi 22,79 mdpl dan tinggi muka air 5,79 meter.
Air dialirkan melalui Sindupraja sebesar 50,632 meter kubik per detik, melalui Saluran Induk (SI) Cipelang sebesar 32,624 meter kubik per detik, dan dikembalikan melalui Cimanuk sebesar 5,390 meter kubik per detik, sehingga total aliran mencapai 88,646 meter kubik per detik.
Menurut Dedi, pasokan air dari Jatigede melalui Bendung Rentang selama ini cukup stabil, bahkan lebih besar dibandingkan dengan beberapa tahun lalu pada periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: