KASUS Subang Ibu dan Anak, dr Sumy Hastry Ngaku Tersiksa: Datang Dalam Mimpiku

KASUS Subang Ibu dan Anak, dr Sumy Hastry Ngaku Tersiksa: Datang Dalam Mimpiku

Kasus Subang dengan korban ibu dan anak membuat dr Sumy Hastry kembali angkat bicara.-Istimewa-radarmajalengka.com

BACA JUGA:HATURNUHUN ‘Jamunya’ Kang Ridwan Kamil, Aspal Datang Lubang Hilang, Majalengka Mulus Lagi

Tidak hanya itu, kepada penyidik dr Sumy sudah menginformasikan mengenaijam kematian yang juga bisa menjadi petunjuk.

"Terus saya bilang, saya punya jam kematian loh. Jam kematian dia dibunuh. Jam ibu Tuti meninggal jam 2 sampai jam 4. Amel jam 4 sampai 6," bebernya.

Jam kematian, sambung dia, bisa menjadi petunjuk berikutnya. Misalnya, ponsel siapa saja yang masih online pada saat itu.

Nah, mereka yang online pada jam kematian tersebut juga perlu diambil sampel DNA-nya. Sehingga bisa dicari yang cocok dan tidak.

BACA JUGA:Saat Chef Renata Makan Tahu Sumedang: Wah Bahaya Ini, Nggak Bisa Berhenti

"Cyber main doang di jam kematian itu, HP siapa yang online. Ambilah DNA-nya. Di TKP ada 2 DNA asing," bebernya.

Lantaran masih belum terungkap selama hampir 2 tahun, dr Sumy mengaku sangat tersiksa. Apalagi, korban juga kerap datang dalam mimpinya. "Saya tersiksa kalau Subang itu. Datang dalam mimpiku," sebut dr Sumy Hastry.

Seperti diketahui, kasus Subang terjadi pada 18 Agustus 2021 dini hari. Di mana jenazah korban ditemukan di dalam rumah mereka yakni Ibu Tuti dan anaknya yakni Amel.

Sampai dengan hari ini, polisi masih belum menetapkan tersangka dari kasus Subang tersebut, di mana dr Sumy Hastry juga diturunkan untuk membantu melakukan autopsi kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: