Tempat Pengelolaan Sampah di Majalemngka Jadi Wahana Edukasi Anak Sekolah

Tempat Pengelolaan Sampah di Majalemngka Jadi  Wahana Edukasi Anak Sekolah

Kawasan tempat pengelolaan TPS 3R di Blok Gempungan Kelurahan Majalengka Kulon kini berfungsi menjadi kawasan edukasi bagi anak-anak sekolah. -Almuaras-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Kawasan tempat pengelolaan TPS 3R di Blok Gempungan Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka kini berfungsi menjadi kawasan edukasi bagi anak-anak sekolah.

Sekretaris LKM Damar, Iing Hasan Ismail menyebutkan pihaknyamenyambut positif ketika ada siswa yang berkunjung ke kawasan TPS 3R “Sepakat” untuk mengetahui proses pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Disebutkan pria yang juga Ketua LPM Kelurahan Majalengka Kulon ini, beberapa waktu lalu ada siswa Madrasah Darul Arqom yang berkunjung dan belajar tata cara pengelolaan sampah.

Ia mengaku senang dan siap untuk memberikan   ilmu pengetahuan kepada anak- anak tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar.

BACA JUGA:FENOMENA Kabut di TOL Cisumdawu Sering Terjadi di Seksi 1 sampai 3, Lihat Penampakannya

“Kita perlu memberikan edukasi kepada generasi muda tentang pengelolaan sampah. Apalagi keberadaan TPS 3R ini merupakan ladang mencari pahala,” ujarnya.

Kini di TPS 3 R “Sepakat” telah menghasilkan  pupuk organik baik organik cair maupun padat. Pupuk organik padat dihasilkan dari sisa-sisa makanan maggot.

Ia mengatakan maggot untuk bahan pakan ayam atau burung dijual dengan harga per kilo Rp7 ribu, dan kini baru menghasilkan maggotse banyak 50 kg.

Hasil nasgot atau bekas makanan maggot yang menjadi pupuk organik kini telah digunakan untuk memupuk lahan tanaman sayuran sekitar TPS.   

BACA JUGA:METROPOLITAN REBANA: Ada BIJB Kertajati dan Tol Cisumdawu, Dalam 1 Tahun Majalengka Bakal Berubah

Dijelaskan Iing, pupuk organik cair cara penggunaannya yakni satu tutup ditambah air satu liter, takarannya 3 hari sekali atau atau minggu sekali.

Sedangkan pupu korganik yang padat cukup 2 minggu sekali disesuaikan dengan media tanam. “Kita saat ini belum berpikir untuk menjual pupuk organik. Tapi bagaimana pengelolaan sampah ini bisa berjalan dengan baik untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya sampah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: