BSI Perkokoh Ekonomi Akar Rumput dengan Pemberdayaan dan Digitalisasi Layanan
Branch Manager BSI Majalengaka 1 Adi Kusmayadi (kiri) mendampingi Pemilik RM Rus Ras Pak Agus (tengah) saat menjalankan bisnis nya hingga sekarang mampu mendirikan cabang yang sempat tutup selama pandemi Covid-19.--
BACA JUGA:Berkah Piala Dunia, Angkringan Laris Manis
Sebagai informasi, kinerja Bisnis Mikro BSI per 30 November 2022 memiliki portofolio outstanding sebesar Rp 19,06 triliun, tumbuh 36,72% secara tahunan baik untuk KUR maupun non KUR. Sedangkan untuk BSI RO 6 Bandung saat ini telah menyalurkan pembiayaan mikro sebesar Rp1,54 triliun, tumbuh sebesar 31,62% secara tahunan.
Dia pun menjelaskan, dalam meningkatkan pemberdayaan agar UMKM mampu naik kelas, perseroan juga menghadirkan portal Salam Digital. Melalui portal tersebut akan mendorong pelaku usaha dan masyarakat mengakses layanan pembiayaan dan transaksi perbankan syariah lebih mudah dan cepat.
Salam Digital berisi informasi produk mikro meliputi KUR dan BSI Usaha Mikro (non KUR). Juga memuat formulir pengajuan pembiayaan mikro BSI yang terhubung dengan kantor cabang BSI di seluruh Indonesia. Kehadiran portal Salam Digital diharapkan akan semakin membawa nilai-nilai modernitas melalui digitalisasi dalam penyediaan pembiayaan dengan prinsip-prinsip syariah yang selalu mengedepankan kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas bisnis.
BACA JUGA:Warga Waringin Miliki Masjid dan Rumah Tahfidz
Alhuda menambahkan bahwa kehadiran portal Salam Digital merupakan cara BSI untuk mempercepat terciptanya ekosistem bisnis mikro di Indonesia. Portal tersebut meningkatkan kolaborasi yang cepat dan tepat antara BSI dan para pelaku bisnis mikro guna memperkuat supply chain dari hulu ke hilir.
“Contohnya, melalui portal Salam Digital ke depan kami akan mendorong pembiayaan BSI memiliki outprint untuk ikut berkontribusi memperkuat ketahanan pangan nasional melalui model pembiayaan mikro yang berbasis KUR maupun yang non KUR khususnya kepada tanaman pangan yang sifatnya primer. Agar negeri ini tetap memiliki kedaulatan pangan dengan cara penyaluran pembiayaan yang sustain dan memaksimalkan potensi Islamic Ecosystem Supply Chain,” tutup Alhuda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: