Ucapan Effendi Simbolon Membuat Kecewa Prajurit TNI

Ucapan Effendi Simbolon Membuat Kecewa Prajurit TNI

TERSINGGUNG: Dandim 0617 Majalengka, Letkol Inf Danang‎ menilai ucapan Efendi Simbolon tidak etis dan sangat keterlaluan. -Baehaqi-Radarmajalengka.com

Radarmajalengka.id, MAJALENGKA – Ucapan yang disampaikan oleh anggota DPR RI, Effendi Simbolon dengan diksi gerombolan yang ditujukan terhadap TNI, membuat kecewa para prajurit TNI.

Bahkan menurut Dandim 0617 Majalengka, Letkol Inf Danang‎ ucapan Efendi Simbolon dinilai tidak etis, sangat keterlaluan dan telah menimbulkan reaksi tidak nyaman bagi pasukan TNI, dari Sabang sampai Merauke.

Dengan adanya pernyataan tersebut Dandim menyayangkan ada anggota DPR RI seperti Effendi Simbolon yang menyematkan kata gerombolan terhadap pasukan TNI, juga menyamakan TNI dengan organisasi masyarakat atau ormas.

Apalagi istilah gerombolan yang dilontarkan itu, dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) konotasinya negatif, dan itu telah menyulut kemarahan pasukan TNI.

BACA JUGA:Mobil Siaga Desa Heulet Bermasalah, Dua Tahun Tanpa STNK dan BPKB, Nopol Selalu Berubah

"Saya sebagai pemimpin di Majalengka juga tersinggung oleh pernyataan tersebut, meski yang bersangkutan telah menyatakan minta maaf," ujarnya dalam konferensi pers Kamis, (15/9).

Dandim menambahkan, sebagai sesama pasukan TNI pihaknya merasa wajar jika tersinggung, mengingat pasukan di bawah komandonya pun meluapkan kekesalan dan amarah terhadap ungkapan gerombolan yang dilontarkan salah satu anggota DPR RI tersebut.

"Saya menilai wajar jika para TNI bereaksi. Memangnya dia tahu apa yang kita lakukan, bahu membahu bersama masyarakat? Kita bekerja seperti apa, di masa perang hingga saat ini masa damai. Kita terus berkolaborasi dengan masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan kedaulatan NKRI," ucapnya.

Dandim menjelaskan, sebagai contoh, bakti TNI saat ini masih terus berjuang dan bekerja hingga 24 jam setiap hari. Termasuk tentang suksesi vaksinasi agar pandemi Covid-19 ini segera musnah.

BACA JUGA:Mayoritas Masyarakat Desa Dukung Presiden Perempuan, Puan Kandidat Terkuat

"Saat ini ketika masih pandemi, kita bersama sama membantu masyarakat, bahkan, jika diperlukan kita bekerja 24 jam. ‎Lantas, ketika ada anggota DPR RI menyebut TNI dengan ungkapan gerombolan, jelas hal itu telah menyulut emosi pasukan TNI," ucapnya.

Dandim menuturkan, pihaknya merasa perlu untuk menyampaikan kekecewaan dan amarah mewakili pasukan yang paling bawah dalam komando dirinya, sebab, jika tidak disikapi, khawatir akan semakin memecah belah‎ di kalangan internal TNI.

Dandim meminta kasus ungkapan dengan konotasi yang telah menyulut emosi para TNI, jangan sampai terulang kembali oleh Efendi sebagai anggota DPR RI.

Sehingga, suara-suara yang muncul dari pasukan terbawah perlu disampaikan kepada publik, dan menjadi pelajaran bagi anggota DPR RI lainnya agar tidak mengulang kejadian tersebut di kemudian hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: