Reses, Minta Infrastruktur Penunjang Pariwisata

Reses, Minta Infrastruktur Penunjang Pariwisata

MAJALENGKA-Sepuluh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majalengka dari Daerah Pemilihan IV (Cigasong, Sukahaji, Sindang, Argapura, Maja, Banjaran, Talaga) menggelar reses masa persindangan II Tahun 2020 di Aula Kecamatan Sindang, Rabu (26/2). Dedi Supriadi SSos Camat Sindang mengungkapkan dalam proses itu banyak usulan dari masyarakat di wilayah Kecamatan Sindang, di antaranya mengenai pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas infrastruktur. “Sebagaimana diketahui Kecamatan Sindang ini ada dua yang perlu didorong, yang pertama adalah masalah pertanian karena di sini adalah sentra bibit se Jawa Barat. Yang kedua adalah pariwisata yang perlu didukung dengan infrastruktur. Salah satu objek wisata yang menjadi ikon Majalengka adalah Situ Cipanten. Oleh karena itu,  perlu ada dorongan supaya lebih bisa dikenal dan jadi daya tarik bagi Kabupaten Majalengka,” jelasnya. Wakil Ketua DPRD Majalengka, Dora Darojatin yang juga merupakan perwakilan Daerah Pemilihan IV mengatakan dalam reses kali ini 10 Anggota DPRD dari Daerah Pemilihan IV hadir dan seluruh aspirasi telah tertampung di semua komisi. “Mudah-mudahan tersampaikan. Yang pasti tadi semua usulan telah tercatat dan akan disusun kemudian diinventarisasi. Kita akan pilah sesuai urusannya. Mana urusan pendidikan, kesehatan kemudian kita susun cocokan dengan data di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan,” jelasnya. Pencocokan itu dilakukan untuk memastikan apakah usulan yang disampaikan warga dalam reses sudah tercatat di rencana pembangunan atau belum. Jika sudah, maka dewan menguculkan aspirasi yang belum tersampaikan. “Siapa tau dalam musrenbang sebelumya usulan-usulan yang sama telah disampaikan. Apalagi musrenbang tingkat kecamatan baru dilaksanakan,” jelasnya. Mengenai objek wisata, meski sebagian lokasi bukan Pemerintah Daerah (Pemda) yang mengelola, namun diakuinya pengembangan bisa dilakukan bersama asal ada komunikasi yang baik dengan pemerintah. \"Kalau semuanya diserahkan ke Pemda justru bagaimana desa mau mandiri. Jadi serahkan pengelolaannya kepada desa agar menjadi desa mandiri. Dengan potensi yang ada dikelola, sehingga ketika itu sudah bagus, sudah mandiri, penghasilannya tinggi, bisa menjadi sumber Pendalatan Asli Daerah dan Pendapatan Asli Desa,\" ungkapnya. Diakuinya sejauh ini desa mandiri di Kabupaten Majalengka baru ada dua.  “Kita dorong desa-desa agar naik tipenya dari berkembang ke maju, dari maju ke mandiri,” jelasnya.(bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: