Wujudkan Desa Mandiri melalui Pusaka Desa
MAJALENGKA - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Majalengka menggelar kegiatan replikasi Tim Program Inovasi Desa (TPID) sekaligus launching strategi mewujudkan kemandirian desa melalui penajaman penyusunan RPJMDes dan RKPDes (Pusaka Desa) tingkat kabupaten Majalengka, Senin (21/10). Kegiatan yang dihadiri unsur kecamatan se-Kabupaten Majalengka, Sekretaris Desa, dan tenaga pendamping desa klaster 5 ini dipusatkan di GOR Desa Cicanir, Kecamatan Talaga,. Kepala DPMD, Rd M Umar Ma\'ruf SSos MSi mengatakan kegiatan ini merupakan sinergitas dalam mengusung dan merealisasikan visi dan misi Raharja. Salah satunuya misi ke lima yakni ingin membangun desa menuju kemandirian desa berbasis potensi lokal dan pemberdayaan ekonomi untuk mewujudkan masyarakat yang adil. \"Program ini sangat penting untuk mengusung strategi kemandirian desa melalui pusaka desa,\" katanya. Dijelaskan, beberapa regulasi atau peraturan tentang pelaksanaan kemandirian desa sebenarnya sudah ada. Kondisi eksisting, perjalanan dana desa sudah menciptakan desa mandiri dan sejumlah kelas yang terbagi dengan indeks desa membangun. Saat ini dari total 330 desa, baru dua desa yang mandiri yaitu Maja Selatan dan Desa Talaga Wetan. Sementara 58 desa kategori maju, 254 desa berkembang, dan 16 desa tertinggal. Kabupaten Majalengka sendiri tidak memiliki desa dengan kategori sangat tertinggal. Ia pun mengaku pihaknya berupaya untuk melakukan percepatan dengan perubahan strategi menuju desa mandiri. Salah satu titik beratnya adalah penajaman dan penyusunan RPJMDes dan RKPDes. \"Perkembangan desa terkesan terlambat karena kurangnya perhatian dan pembinaan terhadap para kepala desa, perangkat desa, termasuk lembaga desa dalam proses perencanaan. Serta kurang pahamnya dalam merumuskan RPJMDes dan RKPDes,\" paparnya. Selain itu bupati juga mengeluarkan pembentukan tim coaching clinic yang akan mengawal dan membina kepala desa dalam penyusunan RPJMDes. Tim coaching clinic itu terdiri dari beberapa unsur salah satunya akademisi. Output pusaka desa yang dikawal tim coaching clinic adalah meningkatnya Indeks Desa Membangun (IDM) dengan bertambahnya desa yang berstatus maju dan mandiri. \"Diharapkan dengan coaching clinic itu, program desa 6 tahun ke depan akan lebih efektif dan jelas. Kami juga akan membimbing program mana yang paling tepat. Kami libatkan para camat, tenaga ahli dan pendamping desa dalam membuat program yang efektif dan desa dapat memanfaatkannya,\" tukasnya. Ditambahkan mantan Kepala Dinas Perdagangan ini, coaching clinic juga untuk menghindari penyalahgunaan anggaran di setiap desa. APBDes, lanjut dia, harus betul-betul membangun sesuai dengan masyarakat di desanya untuk strategi mewujudkan kemandirian desa. Program ini sangat penting agar pemanfaatan dana dapat teralokasi dengan baik. Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana mengatakan strategi menuju kemandirian desa harus bersinergi antara RPJMDes dan APBDes dengan RPJMD serta APBD kabupaten Majalengka. Pihaknya sangat mendukung diluncurkan program coaching clinic dalam rangka meningkatkan IPM. \"Semua desa harus menyamakan persepsi dan pandangannya. Dengan sinergitas program yang ada di kabupaten Majalengka maka terciptanya suatu desa Mandiri yang mampu menekan angka kemiskinan di kota angin. Saya tidak ingin hanya seremonial saja. Seluruh desa harus memahami dan mengimplementasikan program ini dengan baik,\" pesannya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: