46 Warga Rajagaluh Keracunan Masal Usai Sarapan Soto, Nasi Kuning dan Nasi Uduk

46 Warga Rajagaluh Keracunan Masal Usai Sarapan Soto, Nasi Kuning dan Nasi Uduk

MAJALENGKA-Sedikitnya 46 orang warga di wilayah Rajagaluh mengalami keracunan masal, Rabu (18/9). Mereka dilarikan ke Puskesmas Rajagaluh guna menjalani perawatan intensif. Kepala Puskesmas Rajagaluh Ii Hambali SKM menyebutkan, dari 46 orang yang mendapatkan perawatan tim dokter, 31 orang dirawat dan 15 di antaranya diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Umumnya mereka mengalami mual dan muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan jenis karbohidrat saat pagi hari yang dibeli di Jalan Rajagaluh-Kumbung. \"Berdasarkan informasi dari puluhan korban yang dirawat, mereka (pasien) mengaku telah mengonsumsi makanan, di antaranya soto, nasi kuning, dan nasi uduk. Jadi kemungkinan mereka habis sarapan. Karena keluhan pasien yang datang bervariasi,” jelasnya. Ii mengatakan, dari total 46 pasien, 7 orang merupakan anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Adapun sisanya adalah orang dewasa. Hingga malam hari ini (Rabu malam, red) pihak puskesma masih stand by dengan menempatkan tim dokter guna menangani pemeriksaan medis lebih lanjut. Beruntung, tidak ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit (RS). \"Jika keadaan terus membaik, maka kita perbolehkan pulang. Mereka mulai masuk dirawat sekitar pukul 09.30 WIB,\" imbuhnya. Ii menambahkan, dari 46 korban keracunan, pasien atas nama Didin (25) dan Ucu (22) merupakan pasangan suami istri. Keduanya warga Desa Kumbung, Kecamatan Rajagaluh yang diperbolehkan pulang. Sementara satu orang warga Desa Teja kecamatan Rajagaluh yakni Edi (50) masih menjalani rawat inap di Puskesmas serta sebagian besar adalah warga Desa Rajagaluh Kidul. Kapolsek Rajagaluh AKP Jaja Gardaja SH mengungkapkan, korban awalnya membeli makanan berupa nasi uduk, nsi kuning dan soto dari pedagang keliling yang biasa berjualan di daerahnya. Namun usai mengonsumsi makanan tersebut sekitar pukul 09.30 WIB, mereka mengeluh pusing dan muntah-muntah. \"Kami sudah memintai keterangan korban, mereka mengaku kejadian itu berawal setelah mengonsumsi makanan yang dibelinya dari pedagang keliling. Kami terus menyelidiki lebih lanjut dan menunggu hasil laboratorium yang baru akan diterima 14 hari ke depan,\" ungkapnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: