Akibat kekalahan adu ayam jago tersebut Prabu Pucuk Umun pun tidak terima dan mengajak berperang kembali pada Sultan Maulana Hasanuddin.
Namun lagi-lagi pasukan Prabu Pucuk Umun dapat dikalahkan dalam peperangan dan mundur Keselatan untuk bersembunyi di pedalaman Rangkas yang sekarang dikenal dengan Suku Baduy.
Kejadian ini menjadi sejarah besar tentang asal usul Suku Baduy hingga saat ini.
Konon pasukan Baduy akan kembali menyerang Banten untuk membalas kekalahannya, ketika ulama paku Banten wafat dan tak ada lagi penerusnya.
Setelah selesai mengemban tugas dari Sultan Maulana Hasanuddin kemudian Syekh Muhammad Soleh pun kembali kekediamannya di Gunung Santri dan melanjutkan aktivitasnya sebagai mubalig atau penyebar agama Islam.
Syekh Muhammad Soleh wafat pada usia 76 tahun sebelum wafat beliau berpesan kepada santrinya jika ia wafat agar dimakamkan di Gunung Santri.
Hingga saat ini Gunung Santri menjadi objek wisata religi yang selalu ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah.
Nama Gunung Santri ini terkenal sebab di puncaknya terdapat makam Syekh Muhammad Soleh yang merupakan pengawal sekaligus penasehat Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Dalam jerih payahnya mengislamkan tanah Banten, selain itu Gunung Santri juga dikenal karena Gunung Santri ini adalah tempat bersejarah yang menjadi tempat persembunyian para prajurit merah putih untuk mengatur strategi perang melawan penjajah Belanda.
Itulah misteri keramat Gunung Santri yang terletak di Bojonegora Serang Banten yang hingga saat ini menjadi objek wisata religi yang masih ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah, semoga informasi bermanfaat. (*)