Gerakan GEMA INSAN: Kebaikan yang Menyatukan

Ade Surya--
Oleh: Ade Surya
(Pemerhati Sosial dan Warga Asli Majalengka)
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Majalengka ke-535 menjadi momen bersejarah dengan diluncurkannya sebuah program sosial inovatif, yakni GEMA INSAN (Gerakan Infak dan Sodaqoh untuk Masyarakat).
Di bawah kepemimpinan Bupati H. Eman Suherman dan Wakil Bupati Kang Dena, program ini hadir sebagai langkah konkret dalam membangun solidaritas sosial dan memperkuat nilai-nilai gotong royong khas Majalengka.
GEMA INSAN: Gerakan Infak dan Sedekah untuk Pemberdayaan Sosial
Majalengka dikenal luas sebagai daerah dengan nilai religius dan budaya gotong royong yang kuat. GEMA INSAN bukan sekadar program seremonial, tetapi merupakan gerakan moral dan sosial yang mendorong partisipasi warga dalam membangun kesejahteraan berbasis infak dan sedekah.
Gerakan ini hadir di saat yang tepat, ketika masyarakat masih menghadapi tantangan ekonomi pasca-pandemi, lonjakan harga kebutuhan pokok, hingga ketimpangan sosial. GEMA INSAN menjawab kebutuhan dasar dengan pendekatan yang humanis, spiritual, dan berkelanjutan.
Infak dan Sedekah Sebagai Pilar Pembangunan Berbasis Nilai
Infak dan sedekah merupakan bagian dari ajaran Islam yang telah lama mengakar di masyarakat Majalengka. GEMA INSAN membawa nilai tersebut ke dalam dimensi pembangunan sosial modern, menjadikannya alat untuk memberdayakan, bukan sekadar memberi.
BACA JUGA:Bupati Eman Suherman dan Revisi Sejarah Majalengka: Dari Mitos ke Fakta
Melalui pengelolaan yang transparan dan akuntabel, program ini melibatkan berbagai elemen—mulai dari institusi keagamaan, lembaga pendidikan, pelaku usaha, hingga ASN. Kolaborasi ini menciptakan ekosistem sosial yang kokoh, menghubungkan pihak yang memiliki kelebihan dengan mereka yang membutuhkan tanpa menimbulkan ketergantungan.
Membangun Kemandirian Sosial dan Ketahanan Masyarakat
Kekuatan GEMA INSAN terletak pada visinya yang jauh ke depan. Program ini tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga mendorong kemandirian dan ketahanan sosial masyarakat. Ini adalah bentuk pembangunan yang menekankan nilai spiritualitas dan inklusivitas, menjadikan manusia sebagai pusat dari proses pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: