Atasi Banjir Rob Sayung Demak, Pemprov Jateng Kerahkan Pompa hingga Kapal untuk Anak Sekolah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memperbanyak pompa penyedot air serta menyediakan kapal khusus dalam mengatasi banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.-Ist-
Selain itu, BPBD juga akan memberikan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana kepada pelajar melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), yang akan dilaksanakan di SMAN 1 Sayung pada Jumat (13/6/2025).
BACA JUGA:10 Saksi Diperiksa, Kejari Majalengka Dalami Kasus PT Sindangkasih Multi Usaha
Langkah Cepat dan Kolaboratif
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan bahwa penanganan banjir rob di Sayung dilakukan secara terpadu oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Langkah cepat diambil sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Selain penanganan jangka panjang melalui pembangunan tanggul laut (giant seawall), Pemprov Jateng juga menyiapkan langkah jangka pendek, salah satunya pemasangan parapet untuk menahan air laut yang masuk ke jalan nasional.
"Kami akan pasang parapet di depan pabrik Polytron. Setelah parapet terpasang, air di jalan raya akan langsung kami sedot menggunakan pompa," ujar Sumarno.
Sumarno berharap upaya ini bisa membuat jalan nasional Sayung-Demak kembali kering sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu. Pekerjaan parapet ini akan dilaksanakan oleh Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng.
BACA JUGA:Perkuat Kepemimpinan Kolaboratif, 438 Peserta Ikuti Manunggal Leadership Retret Jawa Tengah 2025
Selain itu, Pemprov Jateng juga berencana melakukan pengerukan sungai di sekitar lokasi banjir rob guna memperlancar aliran air.
"Semua OPD terlibat, mulai dari Dinas PU Bina Marga, Pusdataru, Perakim, BPBD, Dinas Pendidikan, hingga Dinas Ketahanan Pangan. Kita tangani bersama-sama agar persoalan rob ini segera teratasi," tegas Sumarno.
Dengan upaya kolaboratif tersebut, Pemprov Jateng berharap dampak banjir rob di Sayung dapat segera diminimalkan, sehingga aktivitas warga, termasuk pendidikan anak-anak, tetap bisa berjalan normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: