Bupati Eman Usulkan Embarkasi Haji di Sekitar BIJB Kertajati

Bupati Eman Usulkan Embarkasi Haji di Sekitar BIJB Kertajati

Bupati Majalengka Drs H Eman Suherman MM bersama Wakil Bupati Dena M. Ramdhan meninjau langsung tahapan keberangkatan jamaah haji asal Majalengka di BIJB Kertajati.-Ono Cahyono-Radarmajalengka.com

RADARMAJALENGKA.COM – Bupati Majalengka Drs H Eman Suherman MM bersama Wakil Bupati Dena M Ramdhan, meninjau langsung proses keberangkatan jamaah haji asal Majalengka di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kamis (8/5/2025).

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan seluruh tahapan keberangkatan berjalan lancar dan jemaah dalam kondisi sehat sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.

Dalam tinjauan tersebut, sejumlah jamaah menyampaikan keluhan mengenai jauhnya jarak antara Kabupaten Majalengka dan asrama haji yang terletak di Indramayu.

Menanggapi hal itu, Bupati Eman menilai sudah saatnya fasilitas embarkasi haji dibangun lebih dekat dengan BIJB Kertajati yang berada di wilayah Majalengka.

BACA JUGA:Bupati Eman Suherman Lepas Calon Jamaah Haji Berangkat ke Tanah Suci

“Bandaranya ada di Majalengka, tapi embarkasinya justru di Indramayu. Masa warga Majalengka harus bolak-balik ke sana dulu? Ini melelahkan dan menambah risiko perjalanan,” tegasnya.

Eman berharap pemerintah pusat, khususnya Kementerian Agama, dapat mempertimbangkan kebijakan yang mendukung pembangunan embarkasi haji di sekitar BIJB, baik melalui skema pemerintah maupun kerja sama dengan pihak swasta.

Ia mengungkapkan, saat ini sudah ada inisiatif dari pihak swasta yang berencana membangun fasilitas setingkat embarkasi di sekitar Kertajati.

“Mudah-mudahan ke depan ini bisa menjadi pertimbangan. Ada pihak swasta yang siap membangun tempat penginapan setingkat embarkasi, dan ini akan kami sondingkan ke pemerintah pusat dan Kementerian Agama,” jelasnya.

BACA JUGA:Ekonomi Tumbuh Tapi Miskin, Pemkab Majalengka Susun RPJMD 2025-2029

Eman juga menekankan pentingnya membangun ekosistem layanan haji yang terintegrasi di kawasan bandara.

“Ekosistemnya harus dibangun di sini, di sekitar BIJB. Pemberangkatan, bandara, dan embarkasi sebaiknya berada di satu kawasan agar jemaah tidak kelelahan,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu jamaah asal Majalengka dari Kloter 6, Dodo Haryanto, turut menyampaikan keluhan serupa terkait lokasi asrama haji yang jauh dari bandara.

“Alhamdulillah pelayanannya baik, makan juga terjadwal. Cuma jaraknya saja yang cukup melelahkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: