Pemkab Fokus Perkuat Tiga Komoditas

Pemkab Fokus Perkuat Tiga Komoditas

Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi-istimewa-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM Komoditas kopi, jagung, dan tembakau di Kabupaten Majalengka menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka.

Pemkab Majalengka bahkan telah berkomitmen untuk memperkuat tiga komoditas tersebut.
"Selama ini, ketiga komoditas yang memiliki kualitas premium ini belum diakui secara resmi sebagai produk asli Kabupaten Majalengka," kata Penjabat (Pj) Bupati Majalengka, Dedi Supandi, Senin (9/12).

Menurutnya, selama ini ketiga komoditas unggulan asal Majalengka sering dicap berasal dari luar daerah, karena pengepul yang memasarkannya rata-rata berasal dari luar Majalengka.

Oleh karena itu, Pemkab Majalengka akan fokus untuk memperkuat ketiga komoditas ini agar dapat diidentikkan sebagai produk asli Majalengka.

BACA JUGA:Eman Cetak Sejarah, Mantan Sekda Jadi Bupati

"Kami menyiapkan berbagai program dan strategi agar tiga komoditas unggulan ini bisa dikenal luas sebagai produk asli Majalengka," tutur Dedi.

Program yang akan dijalankan meliputi perbaikan kemasan dan pelabelan produk-produk tersebut agar jelas berasal dari Majalengka.

"Jika kemasan dan labelnya baik, maka produk ini bisa membawa nama Kabupaten Majalengka di pasar nasional maupun internasional," ungkap Dedi.

Selain itu, Pemkab Majalengka juga menyiapkan pendampingan bagi pelaku usaha dan petani serta menggencarkan promosi untuk memperkuat posisi ketiga komoditas tersebut.

BACA JUGA:Kajari Majalengka Peringati Hakordia 2024

"Kami juga menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan sektor swasta dan pemerintah pusat untuk mengorbitkan komoditas unggulan ini," tutur Dedi.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, jumlah produksi kopi di Kabupaten Majalengka mencapai 1,36 ribu ton, dengan titik produksi tersebar di Kecamatan Lemahsugih, Malausma, Cingambul, Banjaran, Argapura, Rajagaluh, dan lainnya.

"Kopi dari Majalengka memiliki rasa yang sangat khas, baik untuk jenis arabika maupun robusta," tutur Dedi.
Dedi mengakui bahwa produksi kopi di Kabupaten Majalengka relatif masih sedikit, tetapi memiliki kualitas yang premium. Untuk produksi jagung, tercatat sebanyak 112 ribu ton, dengan sentra produksinya di Kecamatan Maja, Majalengka, Bantarujeg, dan lainnya.

Sementara itu, untuk tembakau, produksi dari Kabupaten Majalengka tercatat sebanyak 11,6 ribu ton.
"Rata-rata pengepulnya berasal dari Garut, Sumedang, dan daerah lainnya, sehingga tembakau ini lebih dikenal berasal dari daerah tersebut, bukan Majalengka," tutur Dedi.
Wilayah penghasil tembakau tersebar mulai dari Kecamatan Bantarujeg hingga Kecamatan Malausma. (bae)

BACA JUGA:Diduga Menghindari Tawuran, Pelajar Aliyah Ditemukan Tewas di Sungai Cipelang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: