Koalisi Gerindra-PDIP Kandas, Begini Kata Pemerhati Komunikasi Politik Majalengka

Koalisi Gerindra-PDIP Kandas, Begini Kata Pemerhati Komunikasi Politik Majalengka

Pemerhati Komunikasi Politik Kota Angin Adi Junadi--

MAJALENGKA, RADAR MAJALENGKA.COM - Menjelang Pilkada Majalengka tahun 2024, situasi politik lokal kembali memanas dengan berbagai strategi partai politik. 

 

Fenomena yang terjadi di Majalengka ini sangat menarik untuk dicermati karena menunjukkan kerumitan dan dinamika politik lokal yang tidak selalu sejalan dengan situasi politik nasional.

 

Pada akhir Juni 2024, melihat ada upaya koalisi antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. PDI Perjuangan, yang mencalonkan Karna Sobahi sebagai bupati majalengka periode 2024-2029, berusaha menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra yang memiliki calon wakil bupati, H Didin Jaenudin. 

 

"Langkah ini tentu mencerminkan fleksibilitas partai dalam membentuk koalisi di tingkat lokal, terlepas dari persaingan ketat di level nasional pada Pilpres 2024 yang lalu," kata pemerhati Komunikasi Politik Kota Angin, Adi Junadi, Senin 8 Juli 2024.

 

Namun, Adi menilai jika dinamika politik pada Pilkada Majalengka 2024 ini cepat berubah. Partai Gerindra malah menarik diri dari rencana koalisi tersebut. 

 

Spekulasi muncul bahwa keputusan ini mengingatkan pada kompleksitas hubungan antara politik lokal dan nasional. Gerindra di prediksi beralih dengan membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) versi Majalengka, mengadopsi format koalisi yang berhasil di tingkat nasional.

 

KIM Majalengka, yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat, di prediksi akan mengusung H Eman Suherman sebagai calon bupati. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: