Kisah Hidup Jusuf Hamka SiPengusaha Jalan Toll yang Dermawan

Ketertarikan pada Islam tidak terlepas karena toleransinya yang tinggi. Suatu hari ibunya sedang sakit yang nyaris stroke.

Di depan rumahnya ada masjid yang mengumandangkan adzannya menggunakan pengeras suara.

Ia bercerita bahwa ia waktu itu memiliki banyak teman-teman muslim. Walau ia belum muslim namun ia memberanikan diri untuk bicara dengan pengurus masjid.

BACA JUGA:Rekomendasi Hp 2 jutaan Rata Kanan, Kamera Stabil, Harga Murah dan Spesifikasi Gahar

Ia bilang, "Pak kiai ibu saya sakit, ibu saya suka kebangun malem kalo denger suara adzan. Boleh gak bantu saya tiga hari dikecilin sampe ibu saya sembuh atau nanti kami cari tempat saudara kami pindahin” 

Pengurus masjid itu bilang, “Alun, kamu gak usah khawatir, Kita gak pake speaker luar, speaker dalam aja. Kamu minta tiga hari? Saya kasih seminggu,”

Seminggu kemudian ibu Jusuf sembuh dan tidak jadi terkena stroke.

Hal ini tidak terlepas dari peran pengurus masjid yang mematikan pengeras suara luarnya atas permintaan Jusuf.

BACA JUGA:Belajar Sambil Bermain, Berikut 3 Rekomendasi Tempat Wisata Edukatif untuk Anak di Tegal.

Nah dari hal itulah ia  melihat toleransi umat Islam sangat luar biasa, karena hal itulah ia ingin measuk agama islam.

Sejak mualaf, ia mengganti namanya dari Alun Joseph dengan Mohammad Jusuf Hamka. Hingga kini ia sering dipanggil Jusuf Hamka atau Babah Alun.

Saat ini ia menjadi pengusaha di bidang konstruksi, terutama pada pembangunan jalan tol. Mengutip dari Liputan6.com, Jusuf Hamka juga memiliki jabatan di berbagai perusahaan terkenal di Indonesia, seperti menjadi Komisaris Utama PT Mandara Permai, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, dan masih banyak perusahaan ternama lainnya.

Ia juga memegang saham mayoritas di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang proyek infrastruktur, investasi dan jasa penunjang di bidang yang berhubungan dengan jalan tol.

Itulah kisah seorang pengusaha jalan Toll Jusuf Hamka, semoga pembaca dapat memetik tauladan sehingga dapat menambah keimanan kita menjelang bulan suci ramadhan.

Sumber: