DPRD Kabupaten Majalengka Bentuk Pansus BPIP

DPRD Kabupaten Majalengka Bentuk Pansus BPIP

Keterangan Foto - Antisipasi Paham Radikalisme DPRD Majalengka, bentuk Pansus BPIP--

MAJALENGKA. RADARMAJALENGKA.COM -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majalengka, saat ini telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). 

Alasan pembentukan Pansus BPIP menurut Anggota DPRD Majalengka, dilatarbelakangi maraknya kasus kenakalan yang terjadi dilingkungan pendidikan. 

Bahkan proses pembelajaran seperti Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB), yang dulu sempat dijadikan mata pelajaran wajib di jenjang sekolah dasar hingga menengah, saat ini telah dihilangkan. 

BACA JUGA:Minyak Zaitun Bermanfaat Atasi Masalah Kulit Pada Kaki dan Tangan

BACA JUGA:Minum Perasan Air Jeruk Nipis 1-2 Kali, Membentuk Badan Ideal

Oleh karena itu, dalam upaya mengantisipasi munculnya Paham-paham radikalisme dan berbagai paham lain yang bertentangan dengan norma Pancasila, DPRD Kabupaten Majalengka saat ini telah membentuk pansus BPIP. 

"Saat ini DPRD sedang melaksanakan Pansus BPIP Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Dengan tujuan proses pembelajaran seperti dalam materi PMP dan PSPB, bisa kembali dilaksanakan dilingkungan sekolah. " Ungkap Teten Rustandi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Majalengka, usai menerima kunjungan para pelajar SMP di Gedung DPRD Majalengka, Kamis (19/10) 

Selain itu, Teten juga mengatakan bahwa dalam pembentukan Pansus, DPRD Majalengka melibatkan beberapa intansi yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka. 

BACA JUGA:DPRD Majalengka Sebut Ada Galian Tidak Punya Izin

Diantaranya menurut Ketua Komisi 1,Pansus BPIP melibatkan unsur pendidik dari Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Kesbangpol dan Dinas Sosial. 

"Karena pada dasarnya pendidikan kebangsaan ini harus diterapkan di masyarakat sejak dini. Karena kita lihat di media ada anak yang baru saja menginjak di SMP perannya seperti orang yang sudah wah, punya geng, preman seperti itu, "

"Sehingga etika tata sopan santun terhadap orang tua ini perlu ditanamkan supaya menjadi sebagai anak bangsa yang bisa jadi teladan buat yang lain . " Ucapnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: