Air Limbah Nuklir PLTN Fukushima Jepang Dibuang ke Laut, Ancam Perairan Indonesia, Waspada Bagi yang Suka Ikan

Air Limbah Nuklir PLTN Fukushima Jepang Dibuang ke Laut, Ancam Perairan Indonesia, Waspada Bagi yang Suka Ikan

Layar TV menayangkan laporan berita tentang pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, Tokyo, Kamis (24/8/2023). Kata-kata di layar di bawah berbunyi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima mulai--

Karena itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi ikan dalam kawasan pelepasan limbah nuklir, sekitar 10-50 kilometer.

Kebanyakan ikan tidak mengandung konsentrasi bahan radioaktif yang tinggi. Kata Kelly, hanya predator puncak, seperti tuna, hiu, dan manusia yang bisa terpengaruh dalam waktu cukup lama.

Untungnya, kata dia, sebagian besar predator tertinggi dalam rantai makanan tidak berkeliaran dalam radius 30 kilometer.

Selain itu, Pemerintah Jepang juga memantau radiasi pada daerah tangkapan ikan di seluruh prefektur. Mereka melarang masyarakat untuk menangkap ikan di dekat PLTN Fukushima.

Berdasarkan pantauan pemerintah setempat, kata Kelly, tingkat radiasi di perairan terbuka masih berada di ambang batas keamanan.

Anggota Komisi VI DPR RI Luluk Nur Hamidah meminta pemerintah Indonesia untuk merespons serius terkait kebijakan Jepang yang membuah limbah nuklir ke laut.

Pasalnya, menurut dia, hal itu juga akan mengancam perairan Indonesia.

"Kalau pemerintah Jepang benar-benar membuang limbah nuklir, akan memberikan risiko, dan juga bencana ekologis bagi dunia. Tentu saja, akan berdampak serius terhadap perairan Indonesia,” ujar Luluk dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Mei 2023, dikutip dari situs resmi DPR RI.

Luluk mengaku khawatir, dampak pembuangan limbah nuklir akan menimbulkan hal-hal negatif, terutama pada jangka panjang.

“Harus kita pahami, radiasi dan dampak limbah nuklir bisa berlangsung lama, jadi akan mengakibatkan situasi sangat buruk,” tuturnya. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: