UPDATE Kasus Subang Terbaru, dr Sumy Hastri Ungkap Pelaku Diduga Psikopat

UPDATE Kasus Subang Terbaru, dr Sumy Hastri Ungkap Pelaku Diduga Psikopat

BACA JUGA:Kasus Pembunuhan di Pasaleman, Motif Pelaku Diduga Ada Ketersinggungan kepada Korban

Dari fakta-fakta yang dipelajari, dia mengakui bahwa saat peristiwa pembunuhan terjadi, korban melakukan perlawanan. "Ada fight, ada perlawanan," ungkap Sumy.

dr Sumy Hastri mengungkapkan bahwa dia yakin kalau pelaku memiliki kebencian yang mendalam kepada almarhumah Tuti. Karena dilihat dari lukanya yang begitu banyak.

"Saya yakin orangnya sangat membenci sekali ke ibu Tuti, karena lukanya banyak sekali," tuturnya.

Saat ditanya terkait pelaku apakah mengalami sociopat atau psikopat, Sumy dengan tegas menjawab bahwa pelaku adalah seorang psikopat.

BACA JUGA:Uji Coba My Pertamina di 4 Kota/Kabupaten Ini

Hal itu terlihat dari luka-luka yang dibuatnya. "Psikopat adalah dilakukan tidak nalar dan pandang bulu. Saya merasakan luka-luka yang dibuat ke korban," tandasnya.

Psikopat, kata Sumy kepribadiannya sangat berbeda. Saat bertemu dengan orang lain, terlihat orang baik-baik saja. Tetapi, tindakannya bisa di luar nalar.

Seperti diketahui, kasus Subang terbaru hari ini 2022, belum menunjukkan perkembangan signifikan yang mengarah pada tersangka.

Polda Jawa Barat yang telah mengambil alih kasus ini, belum juga menetapkan tersangka meski penyidikan masih terus dilakukan.

BACA JUGA:Panyingkiran Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang terjadi pada 18, Agustus 2021. Dan hingga hari ini, pelakunya masih sangat misterius.

Pembunuhan ini mengundang tanda tanya besar, karena tidak ada upaya pencurian di rumah korban. Juga tidak ada kerusakan yang terjadi pada kediaman tersebut.

Karenanya, kasus ini sempat menjadi spekulasi. Bahkan pihak keluarga korban tidak luput dari sasaran tudingan baik suami korban maupun anak korban.

Kendati demikian, fakta baru yang diungkapkan dr Sumy Hastri terkait kasus Subang terbaru hari ini 2022, menunjukkan perkembangan dari sisi forensik terhadap kecenderungan pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: