Inovasi Digitalisasi yang Berdampak Positif bagi Masyarakat, SAKIP Desa Diapresiasi Kemenpan RB
BANDUNG — Kemenpan RB menilai, Kabupaten Sumedang sudah melakukan kemajuan dengan hadirnya Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Desa. Sebab, inovasi itu dipandang benar-benar memberi dampak kepada masyarakat.
”SAKIP Desa on the track. Sebab, menyentuh langsung aspek-aspek strategis seperti menurunkan angka kemiskinan, stunting. Dan bisa kelihatan, jika Dana Desa di Sumedang digunakan dengan baik,” kata Kamaruddin, Ak.Msc., Asisten Deputi Perumusan Kebijakan RB, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan, Kemenpan RB, Kamis (17/12/2020).
Pria yang akrab disapa Oding itu mengatakan, penerapan SAKIP Desa ini menjadi selaras dan terarah dengan program-program pembangunan di tingkat kabupaten, provinsi atau pun nasional. ”Kalau dianalogikan sebagai musik, Sumedang berusaha bermain orkestra dengan benar.
Bupatinya (Dr H Dony Ahmad Munir, ST MM, Red), berusaha menjadi komposer yang benar. Menciptakan harmoni dari segala sumber dana yang ada. Intinya, arahnya sudah benar,” tuturnya.
Oding mengatakan, instrumen Dana Desa secara nasional cukup besar. Di 2020 sekitar Rp 72 triliun. ”Bayangkan jika semua daerah bergerak seperti Sumedang. Penyaluran Dana Desa lebih tepat sasaran,” ujarnya.
”Meski memang, penerapan seperti SAKIP Desa ini perlu komitmen bersama. Tidak hanya bupatinya, tapi sampai ke tingkat desanya. Dan tantangan di desa kan lebih kompleks, perlu pemimpin yang benar-benar paham akan jalan pemikiran di tingkat bawah,” sambungnya.
Sementara itu, Sejumlah kepala desa di Kabupaten Sumedang menyambut baik Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) Desa yang diterapkan di tingkat desa. Sebab, kinerja mereka lebih simpel dan terkontrol karena terafilisasi dengan kabupaten, yang secara otomatis dipantau bupati.
”Alhamdulillah dengan SAKIP Desa, kinerja kami tidak monoton karena semua sudah sistem digital,\" kata Kepala Desa Kertamekar Kecamatan Tanjungkerta, Karistiana, Kamis (17/12/2020).
Dia mengaku, pihaknya dapat dengan mudah memantau target kerja secara berkala. Bahkan, dengan sistem digital, pelayanan publik juga dapat lebih mudah dan tidak bertele-tele.
Menurut dia, SAKIP Desa sangat berperan dalam menekan angka stunting yang menjadi salah satu program unggulan Sumedang Simpati. ”SAKIP Desa menggebrak para kader posyandu, agar tidak lengah. Sebab, kinerja para kader juga akan diberi reward,” ucapnya.
Bahkan, sejak kemunculan SAKIP Desa, dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat yang cukup signifikan. ”Secara otomatis, warga kami pun melek teknologi. Alhamdulillah, ini suatu kemajuan yang dicita-citakan Pak Dony (Bupati Sumedang, red),” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Ichsan Sopyan mengaku terbantu dengan adanya SAKIP Desa. Sebab, surat menyurat lebih mudah dan pelayanan masyarakat lebih cepat.
Menurutnya, SAKIP ini merupakan salah satu program digitalisasi Sumedang. Baik tata kelola pemerintah desa yang berorientasi hasil. Dan akan berbasis kinerja dan bersinergi.
”Meskipun SAKIP itu bagian digitalisasi desa. Namun, dari e-office menyasar pula dinas dan OPD lainnya. Makanya, desa pun di-push untuk punya sistem transparan dan akuntabel,” ucap Ichsan. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: