Pencegahan Harus Diimbangi Kesadaran Masyarakat
MAJALENGKA – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di Kabupaten Majalengka untuk kali kedua dinilai menjadi langkah tepat. Terutama agar penerapan protokol kesehatan (Prokes) di masyarakat lebih baik lagi.
\"Kami berharap para tokoh dan ulama ikut bersama-sama membantu mengimbau masyarakat untuk kembali disiplin,\" kata Ketua komisi IV DPRD Kabupaten Majalengka H Hanurajasa Tatang Riana, kemarin.
Pihaknya mengaku jika kesadaran masyarakat lemah maka akan membuat kasus meningkat. Terlebih infrastruktur yang ada tidak bisa meng-cover perawatan karena tingginya kasus.
\"Infrastruktur kesehatan terus di perbaiki dan di komplitkan. Namun itu semua harus ada balance (keseimbangan) dengan kesadaran masyarakat. Sehingga masyarakat jangan merasa bebas,\" terangnya.
Infrastruktur yang dimaksud, kata dia, adalah minimnya ruang isolasi. Ia tidak ingin, kelangkaan ruang isolasi ini berdampak pada tingginya angka kematian pasien covid-19.
Ia menyebutkan pemahaman masyarakat terkait kesadaran mencegah covid-19 sangat penting. Dikatakan, jika dilihat dari informasi keseluruhan, persentase pendisiplinan masyarakat di PSBB pertama sangat baik. Angka kasus pun menurun.
\"Sehingga diterapkan PSBM hanya mikro atau tertentu. Dulu zaman PSBB ditunjang dengan ketentuan yang ada. Di PSBM mikro ini yang memancing berkerumun harus ditindaklanjuti oleh instansi lain,\" imbuhnya.
Ia menilai kebijakan Bupati memberlakukan PSBM tahap kedua sudah sangat tegas. Namun upaya ini tentu harus diberikan contoh melalui Aparatur Sipil Negara (ASN) itu sendiri. Upaya ini diharapkan bisa menekan dan memberikan kontribusi nyata bagi penanganan Covid-19 di Kabupaten Majalengka. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: