Lomba Baca Puisi yang Digelar di SLB-B YPLB Majalengka

Lomba Baca Puisi yang Digelar di SLB-B YPLB  Majalengka

Menyaksikan  orang normal  membaca puisi dan lomba baca puisi sudah biasa. Tapi bila menyaksikan orang   dengan kondisi berkebutuhan khusus, seperti tuna wicara dan tuna rungu ikut lomba baca puisi,  itu sesuatu yang langka alias jarang  terjadi.

ALMUARAS, Majalengka

ITULAH pemandangan yang terjadi di SLB-B YPLB  Majalengka di  Jalan  Siti  Armilah  Kelurahan  Majalengka  Kulon, Kecamatan Majalengka, kemarin (3/12).

Ya, Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2020 atau Hari Penyandang Cacat diadakan festival baca puisi bisu bahasa isyarat suara ujaran se- Kabupaten Majalengka.

Puluhan peserta secara bergiliran menunjukkan kemampuan membaca puisi di hadapan dewan juri dan para guru di sebuah ruangan kelas SLB-B YPLB Majalengka.

Kepala SLB-B YPLB Majalengka, Sri Aminah SPd  mengatakan,  festival puisi   bagi  penyandang tuna rungu dan tuna wicara merupakan kali pertama dilaksanakan di sekolahnya  dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.

Ada sekitar 30 peserta  yang mengikuti lomba baca puisi bisu ini. Terdiri dari siswa tingkat SD, SMP, SMA  hingga para alumni. “Kami ingin menunjukkan pada dunia  bahwa anak tuna rungu dan tuna wicara bisa membaca puisi dengan bahasa isyarat, ujaran dan artikulasinya,” kata  Sri.

Pada lomba puisi tersebut disiapkan puisi wajib  dan pilihan. Puisi wajib berjudul Doaku dan pilihan berjudul Sang Guru Kalbu serta Tanda Tanya  karya  Ajip Rosidi.

Adapun dewan juri di antaranya Kepala SLB –A YPLB Majalengka, H Aum SPd, Kepala SLB–C YPLB  H Aang Turangga SPd  dan H Dedeng.

Peserta yang terpilih menjadi juara 1 adalah Azhar sengan skor 237, juara 2 Sri Fatimah skor 233 dan juara 3 Satir nilai 223.  Tropi  juara pertama diserahkan Surya Pranggala dari Jabar Bergerak yang ikut menyaksikan festival tersebut.

Salah satu peserta, Sri Fatimah mengatakan senang bisa  ikut lomba baca puisi. Siswa kelas XII SMA LB asal Cigasong ini  sebelumnya  pernah ikut  lomba puisi di Bandung. Untuk menghadapi festival puisi kali ini berlatih selama seminggu dan akhirnya terpilih menjadi juara 2. “Saya senang puisi,” ujarnya didampingi guru penerjemah. Saat ditanya apa cita citanya,  Sri mengaku belum tahu. (*)

https://www.youtube.com/watch?v=Oz0f2CnmUCA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: