Santri dalam Persfektif Pendidikan Futuristik
Oleh: H Hasan Sarip, Pengamat Pendidikan Santri meupakan predikat yang disandang oleh peserta didik yang mengikuti pendidikan di pondok pesantren. Adanya memang di negara kita sejak masa penjajahan. Terbukti perlawanan terhadap penjajah dimulai dari kalangan kiai bersama-sama dengan tokoh nasional lainnya. Keelokan santri dengan prinsip hubbul wathan minal iman terus mengukir sejarah bersama dengan elemen bangsa lainnya berkontribusi dalam rentang peradaban Negara kesatuan Republik Indonesia. Deskripsi ini mengkaji pesantren dalam pentas pendidikan menuju pendidikan empowering dengan karakter keagamaan. ONTOLOGI PENDIDIKAN PESANTREN Taksonomiblum yang dipahami teorinya dekade sekarang dengan psikomotor kognitif dan afektif merupakan teori jitu dalam mewujudkan anak didik yang mempunyai kompetensi kompetitif hidup pada zamannya. Sebenarnya teori ini telah terimplementasikan dalam kultur pendidikan pesantren seperti juga konsep mastery learning dimana pendidikan pesntren telah mengimplementasikannya dalam suasana belajar santri. Dengan demikian makna menjadikan manusia yang siap mengikuti hidup pada zamannya telah terbuktikan oleh pondok pesantren walaupun pendidikan ini turun temurun tapi bersifat futuristik. Karakter pendidikan pondok pesantren yang lebih jitu dimulai dengan konsep pengetahuan secara basic tuntas baru belajar ke jenjang lainnya. Lebih menarik aspek life skill diajarkan di kalangan pesantren sehingga pada saatnya lulusan pondok pesantren mampu struggle for life dalam kehidupan bermasyarakat. Karakter lain dari pendidikan pesantren kehidupan kesederhanaan mulai dari memenuhi kebutuhan dirinya (mencuci, memasak) ditanamkan sejak dini. Bahkan sikap afektif tercermin dari hubungan interaksi antara santri dengan kiai. Bagaimana sikap santri ketika berhadapan dengan kiai dan senior yang telah menjadi kultur kehidupan pesantren. Bagaimana menanmkan sikap makan dan minum dengan kebersamaan tetap memegang akhlak yang diajarkan Rasulullah SAW. AKSIOLOGI PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN Pembahasan di atas menggambarkan bahwa pondok pesantren dengan konstalasi pendidikan nasional untuk menjadikan manuisa hebat dan bermartabat tak terbantahkan. Dibuktikan dengan tokoh-tokoh negarawan sekarang muncul dari kalangan pondok pesantren, Gusdur, Hamzah Haz, dan tokoh-tokoh lainnya bukti empiris dari pendidikan pesantren. Untuk itu tepat kiranya presiden sekarang sejak tahun 2015 telah memutuskan setiap tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional sebagai bentuk penghargaan kontribusi pesantren mulai dari zaman penjajahan hingga saat ini kita memasuki negara post modern. Selamat Hari Santri tahun 2020, jayalah pondok pesantren tetap berkontribusi dalam pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: