Solusi Atasi Sampah, Reaktivasi Gerakan Punk Jumsih

Solusi Atasi Sampah,  Reaktivasi Gerakan Punk Jumsih

MAJALENGKA - Sampah menjadi permasalahan urgen di sejumlah daerah termasuk Kabupaten Majalengka. Berangkat dari hal itu sejumlah komunitas Punk Jumsih (Jumat Bersih) Desa Leuwimunding kecamatan Leuwimunding menggelar diskusi terkait penanganan sampah. Bertempat di Saung Avo Gapoktan Desa Leuwimunding, Ketua komunitas, Gondile mengundang para pegiat lingkungan, literasi, petani muda, dan lainnya untuk berdiskusi, Jumat (7/2). Melihat permasalahan sampah di desanya Kang Gondile, sapaan akrabnya, berinisiatif mengaktifkan kembali kegiatan Punk Jumsih yang sudah empat tahun vakum. Terlebih wacana ini didukung langsung oleh pemerintah desa setempat. \"Kami mengakui kegiatan kami sempat vakum karena ruang gerak terbatas dan tidak adanya dukungan dari pemerintah. Tetapi sekarang kepala desa baru kembali mendorong karena latar belakang beliau juga aktivis lingkungan yang sebelumnya berbarengan dengan komunitas kami,\" terangnya. Dengan semangat baru, kegiatan Punk Jumsih nanti diharapkan bisa melawan paradigma masyarakat agar tidak membenci sampah. Namun warga bisa lebih tahu dan sadar akan akibat atau dampak yang ditimbulkan dari sampah. Pihaknya terus mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk sejalan dengan komunitasnya bersama-sama memerangi sampah. Jumsih lama yang digerakkan dalam wujud aksi sekarang mencoba menyentuh pola pikir masyarakat. \"Kita punya mimpi bagaimana sampah di Leuwimunding itu bisa habis di Leuwimunding. Kami berterima kasih karena saat ini terus menjadi pembahasan semua pihak di desa kami,\" imbuh Gondile. Sementara itu, Kepala Desa Leuwimunding Aang Rukman Lesmana sangat mengapresiasi keinginan komunitas punk Leuwimunding yang akan mengaktifkan kembali kegiatan Punk Jumsih. Kedepan pihaknya akan membangun diskusi kembali untuk perencanaan anggaran 2021 mendatang. \"Terkait penanganan sampah, kami akan mendukung 100 persen. Dulu saat bergerak di LKM, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tetapi sekarang didukung dengan kekuatan secara politis dan juga secara anggaran, kami berupaya ingin mempercepat penanganan sampah di wilayah Leuwimunding,\" terangnya. Kekuatan politik itu, kata Aang, secara pemerintahan pihaknya akan membuat peraturan desa agar warga menjaga lingkungan. Secara anggaran, pihaknya akan mengalokasikan penyediaan sarana dan prasarana untuk kebutuhan pengelolaan sampah. Melalui kolaborasi ini diharapkan permasalahan sampah bisa ditangani secara utuh, bukan hanya memindahkan sampah dari rumah ke TPA. Sementara itu, sanggar lingkungan hidup Cirebon, Kang Cecep memaparkan pengelolaan sampah secara terpadu. Dimulai dari visi yang jelas, SDM yang mumpuni, lalu sistem pengelolaannya. \"Nantinya bisa ke retribusi, bank sampah, atau keduanya. Pemilihan sistem ini harus diawali dari pendataan terlebih dahulu. Kemudian sarana dan prasana yang mendukung,” jelasnya. Ditegaskan, pemerintah desa harus mendukung secara regulasi berupa Perdes guna mengatur masalah pengelolaan sampah. Sehingga impian melakukan pengelolaan sampah secara terpadu akan terwujud. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: