Waspada Ancaman Banjir , Dua Desa di Dua Kecamatan Terendam

Waspada Ancaman Banjir , Dua Desa di Dua  Kecamatan Terendam

MAJALENGKA - Memasuki puncak musim penghujan Februari ini, intensitas curah hujan diprediksi juga semakin tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka menyampaikan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat yang berlaku sejak Kamis-Jumat (6-7/2) di  sejumlah daerah di Kota Angin. Kepala Pelaksana BPBD Majalengka, Drs Agus Permana MP mengatakan, hasil informasi BMKG bahwa pihaknya telah memetakan potensi dampak hujan lebat yang terjadi di sejumlah wilayah. Akibatnya peningkatan status menjadi waspada bagi sejumlah daerah. Beberapa daerah dengan status waspada banjir di antaranya Argapura, Banjaran, Bantarujeg, Cigasong, Cikijing, Cingambul, Jatiwangi, Kasokandel, Lemahsugih, Leuwimunding, Ligung, Maja, Majalengka, Malausma, Palasah, Panyingkiran, Rajagaluh, Sindang, Sindangwangi, Sukahaji, Sumberjaya dan Talaga. Sementara itu, hujan deras yang terjadi Rabu (5/2) sore hingga dini hari, Kamis (6/3) mengakibatkan puluhan rumah di Desa Leuweunghapit Kecamatan Ligung terendam banjir. Peristiwa tersebut akibat luapan Sungai Cikamangi. Genangan air hampir di seluruh titik di desa setempat. Selain merendam puluhan rumah di Blok Rabu dan Kamis, banjir juga masuk ke sejumlah rumah di Blok Senin di Dusun Cikamangi, Desa Leuweunghapit. Salah satu warga di Dusun Cikamangi, Carini (46) menjelaskan, air mulai meninggi dan masuk ke permukiman terjadi sekitar pukul 22.00 WIB pada Rabu (5/2) malam.  Saat itu, saya sengaja belum tidur untuk mengantisipasi datangnya banjir. Soalnya hujan lumayan deras. Dan beneran banjir masuk ke permukiman warga,\" ujar Carini, Kamis (6/2). Dia menambahkan, air yang masuk hingga ke dalam rumah mencapai 60 centimeter. Untungnya pukul 03.00 WIB dini hari, air mengalami penyusutan. \"Saya berharap banjir ini cepat surut, karena mengganggu aktivitas sehari-hari,\" harapnya. Sementara, Kepala Desa Leuweunghapit, Didi Suryadi mengungkapkan, hujan yang terjadi di wilayahnya dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Akibatnya, ada sekitar 20 rumah yang terdampak hingga air masuk ke dalam rumah. Ada tiga blok di Dusun Cikamangi yang terendam, Blok Minggu, Senin, dan Blok Selasa. Namun, ada juga di blok Rabu dan Kamis. Terkait di Dusun Cikamangi ini, Didi menyampaikan bahwa peristiwa banjir sudah menjadi langganan. Di tahun 2020 ini saja, sudah empat kali terjadi bencana banjir. Banjir yang melanda Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka mendapat perhatian sejumlah pihak. Salah satunya, Dandim 0617 Majalengka, Letkol Inf Harry Subarkah yang meninjau ke lokasi banjir, Kamis (6/2). Dandim mengatakan, beruntung saat pihaknya meninjau kondisi banjir, ketinggian air sudah mengalami penyusutan. Hingga Kamis pagi ketinggian air hanya 5 centimeter hingga 10 centimeter. \"Alhamdulilah, saat kami meninjau tadi sudah dalam keadaan surut. Sementara ketika malam hari ketinggian banjir hingga 60 cm,\" beber Dandim. Dalam mengantisipasi banjir, lanjut Dandim, telah menginstruksikan kepada para jajaran koramil untuk selalu siaga dan sigap dalam mengantisipasi bencana. Terutama, kepada para warga yang memerlukan bantuan. \"Saat ini, masih ada beberapa rumah warga yang terendam banjir. Kita langsung berikan imbauan untuk selalu tanggap dan waspada terhadap bencana alam di wilayah masing-masing,\" tegasnya. Dandim kembali mengimbau masyarakat agar selalu waspada dalam menghadapi bencana. Pasalnya sampai saat ini cuaca masih dalam kondisi ekstrem. \"Harapan saya kepada masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi ancaman banjir ini, karena sampai saat ini cuaca masih belum dapat diprediksi. Apabila turun hujan di wilayah langganan banjir, kemungkinan banjir kembali terjadi,\" ungkapnya. Di tempat terpisah, peristiwa serupa juga terjadi di Desa Panjalin Kidul Kecamatan Sumberjaya. Kaur Umum Desa Panjalin Kidul, Karyono mengungkapkan, banjir yang terjadi di wilayahnya akibat luapan Sungai Cidongdong karena sedimentasi. \"Kejadian ini menimpa sedikitnya lima rumah di Blok Rabu RT 04 RW 05. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Beruntung hingga dini hari air kembali surut. Kami pun bersama Babinsa masih waspada karena kondisi cuaca masih diprediksi hujan,\" tandasnya. (ono/bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: