Pemdes Lojikobong Bagikan 4,79 Ton Beras

Pemdes Lojikobong Bagikan 4,79 Ton Beras

MAJALENGKA - Di penghujung tahun 2019, Pemeritah Desa Lojikobong Kecamatan Sumberjaya menyerahkan ribuan ton beras kepada ribuan Kepala Keluarga (KK). Pembagian sembako tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah desa kepada masyarakat. Penyaluran ribuan paket beras tersebut dilakukan secara simbolis kepada setiap ketua Rukun Tetangga (RT) demi meringankan masyarakat saat harga sembako melambung tinggi. \"Kita antisipasi gejolak di masyarakat. Karena biasanya kalau momentum pergantian tahun itu sembako sering naik terutama komoditi beras. Minimalnya bisa terkendali khususnya yang dirasakan warga Lojikobong,\" kata Kepala Desa Lojikobong, Eman usai menyerahkan, Senin (16/12). Eman mengklaim kegiatan penyerahan bantuan sembako untuk 1.916 KK seluruh desa Lojikobong itu merupakan tahun kedua setelah kegiatan yang sama atau tahun 2018 lalu juga diselenggarakan. Tahun ini pihaknya menyalurkan sebanyak 4,79 ton beras. Setiap KK mendapatkan sebanyak 2,5 kilogram beras yang disalurkan kepada tujuh blok dari 30 RT. \"Tujuh blok dari Senin sampai dengan Minggu. Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan dari 2018 lalu seberat 2 kilogram, sekarang menjadi 2,5 kilogram seiring peningkatan PADes Lojikobong,\" paparnya. Penyaluran ribuan beras ini direalisasikan dari hasil pendapatan asli desa (PADes) dari salah satu perusahaan yang ada di wilayah tersebut. Dalam satu tahun, pihaknya menyelenggarakan dua kegiatan sosial di antaranya menjelang akhir tahun dan idul Fitri. Pasalnya waktu-waktu tersebut dinilai sangat tepat untuk mengantisipasi meroketnya harga kebutuhan pokok di pasaran. Menurut dia, selain untuk kebutuhan pangan (pembagian sembako) dan mi instan, PADes sektor pabrik di desa Lojikobong juga diperuntukkan kebutuhan operasional mobil siaga. Dimana realisasinya untuk sopir, kebutuhan BBM, hingga servis armada. \"Selain itu juga kami menyalurkan santunan uang kematian kepada keluarga yang anggota keluarganya meninggal dunia sebesar Rp150 ribu. Sisanya kami masukkan ke dalam kas desa untuk kegiatan lain atau biaya tidak terduga,\" bebernya. Disamping itu juga beberapa kegiatan lain yang di suplai dari anggaran bersumber PADes itu untuk pelaksanaan adat desa. Karena jika mengandalkan sumber dana lain seperti titi sara tentu tidak akan cukup. Beberapa kegiatan di antaranya adat desa yakni Munjungan, Guar Bumi dan lain sebagainya. (ono/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: