PPNI Ingatkan Bahaya HIV/AIDS

PPNI Ingatkan Bahaya HIV/AIDS

MAJALENGKA- Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) RSUD Majalengka menggelar peringatan Hari AIDS Sedunia dengan diawali kegiatan senam sehat. Ketua DPK PPNI RSUD Majalengka H Muhaemin SST mengatakan masa remaja dikenal dengan masa yang penuh tantangan. Karena pada masa inilah, remaja memiliki rasa keingintahuan yang besar. Remaja cenderung mengikuti tren pergaulan. Sehingga banyak remaja yang terjerumus melakukan perilaku yang menyimpang. Untuk bisa menjadi generasi berkualitas, remaja harus mampu menghindari dan mengatasi permasalahan tersebut. Di antaranya masalah seksualitas (kehamilan di luar nikah dan aborsi), terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV dan AIDS, serta penyalahgunaan Napza. Menurut data Kemenkes, beber dia, sejak tahun 2005 sampai September 2019, ditemukan kasus HIV sebanyak 36,9 Juta orang. Dan 25 persen dari mereka hidup dengan HIV tetapi tidak mengetahuinya. Untuk dapat menghindari dan mengatasi permasalahan tersebut, remaja memerlukan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,. Di antaranya orang tua, lingkungan, institusi pendidikan, serta pemerintah. Namun begitu, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah kesadaran dari individu remaja itu sendiri untuk berubah dan menjadi generasi berprestasi. Ia pun berharap peringatan hari HIV/AIDS ini dapat dijadikan sebagai pengingat akan bahaya penyakit HIV/AIDS serta kerugian yang akan dialami oleh para remaja yang dikarenakan pergaulan bebas remaja. Acara peringatan HIV/ AIDS tahun ini diisi dengan orasi dan pembagian pita, pemberian materi HIV/AIDS, support group HIV/AIDS bertema Together We Care, Stop Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHA yang digelar pada Sabtu (14/12) di Poliklinik Akasia RSUD Majalengka. “Kami mengadakan peringatan HIV/AIDS sedunia untuk memberikan dorongan positif agar para mahasiswa menjadi generasi yang kuat iman dan godaan dari perilaku yang menyimpang, memberi pemahaman pentingnya hidup positif tanpa adanya pergaulan bebas dan perilaku yang menyimpang agar menjadi seseorang yang cerdas, sehat dan kreatif,“ kata Muhaemin didampingi Ketua Panita Savitri Susilowati SKep Ners. Kegiatan ini juga untuk mendorong berbagai pihak untuk ikut serta dalam upaya pencegahan HIV/AIDS agar tidak mewabah di Indonesia. Pada kesempatan itu, mahasiswa Program Studi Magister STIKES Unjani ikut serta dalam upaya pencegahan HIV/AIDS dan memperkenalkan Program Studi Magister STIKES Unjani kepada warga sekitar rumah sakit umum daerah Majalengka. Direktur RSUD Majalengka dr H Harizal F Harahap MM mengatakan pihaknya sangat terbuka dengan kehadiran pasien ODHA dan tidak ada perbedaan pelayanan dengan yang lain. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: