Warga Rancaputat Gotong Royong Bersihkan Saluran
![Warga Rancaputat Gotong Royong Bersihkan Saluran](https://radarmajalengka.disway.id/uploads/58/2019/12/saluran.jpeg)
MAJALENGKA - Warga Desa Rancaputat Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka bergotong royong melaksanakan kerja bakti. Mereka turun ke sejumlah titik saluran irigasi kemudian membersihkan sampah yang menyumbat saluran. Ketua RT setempat, Udin mengatakan aksi bersih-bersih saluran irigasi dilaksanakan setelah sampah terlihat menumpuk dan menyumbat. Aksi tersebut dilakukan karena jelang musim hujan, kondisi irigasi sering mampet. Jika saluran air ini tersumbat oleh tumpukan sampah dikhawatirkan akan meluap dan menyebabkan banjir. \"Selain titik lokasi berada di dekat permukiman dan areal persawahan juga berdekatan dengan lingkungan pendidikan atau SMA Negeri I Sumberjaya,\" ujarnya, kemarin (4/12). Pihaknya senang karena kegiatan tersebut direspons positif masyarakat dengan bentuk bergotong royong bersih-bersih saluran irigasi. \"Saya sangat berterimakasih kepada warga yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk ikut kerja bakti membersihkan saluran irigasi,\" imbuhnya. Pihaknya berharap kepada semua warga untuk menjaga kebersihan lingkungan termasuk saluran irigasi dan tidak membuang sampah sembarangan. Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Abdul Jalil diharapkan kegiatan kerja bakti itu bisa dirutinkan. Bahkan dia berharap, kegiatan itu bisa berlangsung dua kali dalam sepekan. Memasuki musim hujan ini, lanjut dia banyak potensi penyakit. Salah satunya demam berdarah. Hujan dan juga sinar matahari yang terik membuat genangan air menjadi habitat sarang nyamuk aedes aegypti. Dengan membersihkan saluran drainase, masyarakat mampu meminimalisasi dan mencegah penyebaran sarang nyamuk. Dia juga meminta kepada seluruh perangkat desa juga agar melakukan upaya intensif menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat setempat juga diimbau untuk lebih peduli lingkungan sekitar dengan menjaga kebersihan. Ini sebagai antisipasi karena Sumberjaya masuk dalam daerah endemis DBD. “Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kegiatan ini merupakan upaya antisipatif agar mencegah terjadinya kasus DBD,” pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: