UPTD PPSDA Cigasong Fokus Jaga Pasokan Air

UPTD PPSDA Cigasong Fokus Jaga Pasokan Air

MAJALENGKA – UPTD PPSDA Cigasong mencatatkan prestasi juara 1 Memeron (patung ikonik atau kendaraan hias simbolik) tingkat 9 UPTD Agustus lalu. Selain itu, UPTD PPSDA Cigasong juga menata halaman atau tepatnya menata bendungan Tirtanegara dengan membangun taman. Namun hal tersebut bukan tugas utama atau prestasi yang ingin diraih UPTD PPSDA Cigasong. Kepala UPTD PPSDA Cigasong, Asep Permana menegaskan tugas utama atau tugas pokok serta fungsi (tupoksi) instansinya adalah menjaga pasokan air untuk petani agar bisa melakukan kegiatan produksi di musim tanam (MT) 1, MT 2, dan MT 3. Khususnya agar tidak terjadi kekeringan lahan di MT 2. Meski demikian, pihaknya sering menerima komplain dari masyarakat terkait suplai air. Padahal pengelolaan air, selain menjadi tanggung jawab pihaknya juga menjadi tanggung jawab Sub Unit Pelayanan (SUP) Jawa Barat. “UPTD PPSDA Cigasong memiliki 7 mantri pengairan, yang membantu sosialisasi penanganan antara SUP dan UPTD. Selain itu kami juga terus membantu dan berkoordinasi dengan SUP pengelolaan dan penyaluran air,” terang Asep. Sebanyak 9 kecamatan menjadi tanggung jawab UPTD PPSDA Cigasong, dengan total tanggung jawab 4.013 hektare dan sisa lahan tanggung jawab SUP. Pihaknya menjamin selama MT 2 tahun 2019 tidak terjadi kekeringan lahan di wilayah kerja UPTD PPSDA Cigasong. Asep menjelaskan, untuk musim tanam 1 suplai air biasanya terbantu dengan hujan sehingga tidak ada kendala berarti. Sementara untuk MT 2 pihaknya memiliki strategi rencana jaminan air. Namun di lapangan, sering terjadi bentrok penggunaan air, karena minimnya pemahaman rencana tata tanam global (RTTG). “RTTG baru mengena di daerah hilir dan tengah,” tandasnya. Penggunaan pompa air oleh petani juga seringkali mengganggu pasokan air. Hal tersebut menurutnya karena minim koordinasi di lapangan. Masih banyak petani yang menggunakan pompa air tetapi sumber airnya bukan dari tanah, melainkan memanfaatkan air dari saluran induk. Sehingga kegiatan tersebut mengganggu pasokan air ke wilayah hilir. Ke depan pihaknya berharap koordinasi antara instansi terkait dan masyarakat lebih baik, sehingga pasokan air lancar dan produksi pertanian juga meningkat demi menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Majalengka. UPTD PPSDA Cigasong mencoba juga mengubah imej bendung Tirtanegara menjadi lebih ramah. Sebelumnya, lokasi tersebut identik dengan tempat mesum dan dijadikan lokasi mabuk-mabukan. Namun kini kawasan sekitar bendung Tirtanegara lebih tertata dengan adanya taman dan penanaman pohon. Lokasi bendungan Tirtanegara sendiri sangat dekat dengan kawasan Majalengka kota, dan salah satu pintu masuknya dari lingkungan Cibasale atau tepat di belakang Universitas Majalengka. Sehingga mudah dijangkau masyarakat Majalengka kota untuk melepas penat. “Awalnya kami agak ragu menata bendung Tirtanegara, karena bendungan bukan sebagai kawasan beraktivitas. Namun kami juga melengkapi taman tersebut dengan pagar pengaman serta imbauan tentang keamanan di kawasan bendungan. Selain itu dilengkapi juga dengan pengawasan maksimal,” pungkasnya. (iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: