Kearifan Lokal Jadi Tema Pembangunan Alun-alun

Kearifan Lokal Jadi Tema Pembangunan Alun-alun

MAJALENGKA - Pembangunan Alun-alun Majalengka yang saat ini tengah berlangsung menelan anggaran Rp18 miliar. Alokasi anggaran itu bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat. Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya (BMCK) H Eman Suherman menjelaskan bahwa saat ini revonasi Alun-alun Majalengka sedang berjalan. Dalam rekontruksinya mengedepankan tema kearifan lokal dan dirinya juga berharap masyarakat mendoakan agar pembangunannya berjalan lancar, sesuai target ditetapkan. ”Semoga pembangunan alun-alun ini menjadi kebanggaan masyarakat Majalengka dan Jawa Barat,” ungkapnya. Bupati Majalengka H Karna Sobahi menambahkan, pembangunan Alun-alun Majalengka ini akan dijadikan obyek wisata religi, karena kehadirannya tidak bisa dilepaskan dengan Masjid Al-Imam Kota Majalengka. “Jadi nantinya di sini tidak akan dijadikan tempat hiburan, melainkan wisata religi,” ujarnya. Menurut dia, pembuatan alun-alun, bukan hanya di Kabupaten Majalengka melainkan di daerah lain seperti Cirebon, Sumedang, Karawang, Cianjur, Tasikmalaya. “Enam kabupaten itulah yang menjadi skala prioritas Gubernur Jabar untuk pembenahan alun-alun,” katanya. Menurut Karna, selama proses revitalisasi di alun-alun dipastikan bebas dari para pedagang kaki lima (PKL). Mereka dipindahkan ke Pujasera. “Ada sekitar 180 pedagang di sekitar alun-alun. (Dipindah) itu bukan sepihak dari kami, tetapi hasil beberapa kali rapat antara kami dan mereka. Kan mereka ini ada paguyuban,” katanya. Dia mengungkapkan, proses revitalisasi alun-alun dipastikan memerlukan waktu cukup panjang. Untuk tahap pertama, revitalisasi diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp10 miliar. Sisanya, Rp8 miliar untuk membiayai tahapan selanjutnya. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: