Sebagai informasi Tol Cisumdawu kini sebagian telah beroperasi, terutama Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.
Sementara Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), perusahaan yang dipimpin oleh Jusuf Hamka.
Sampai dengan saat ini, pembangunan Tol Cisumdawu telah memakan waktu kurang lebih 12 tahun atau sejak peletakan batu pertama di tahun 2011.
Akses jalan penghubung Bandung ke Majalengka ini, sempat ditargetkan untuk selesai pada tahun 2016 agar dapat menunjang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Tetapi, target tersebut gagal terpenuhi. Kemudian sempat ditargetkan untuk selesai pada tahun 2020 dan juga gagal tercapai.
Berikutnya ditargetkan lagi untuk selesai di tahun 2021 dan juga belum benar-benar dapat tersambung.
Tol ini, sempat juga ditargetkan untuk selesai pada akhir Februari dan mundur ke Maret 2023.
Tetapi target untuk selesai juga kembali mundur pada 15, April 2023, sehubungan terjadinya longsor di Seksi 5B yang membutuhkan penanganan khusus dengan pembangunan jembatan.
Lokasi longsor tersebut salah satunya berada pada area urugan yang cukup tinggi dan saat ini sedang berlangsung pembangunan jembatan.
Demikian kondisi Tol Cisumdawu yang unik dengan adanya urugan yang sangat tinggi dan seperti Tembok Besar China.