SEMARANG, RADARMAJALENGKA.COM - Pertama kali di Indonesia, konstruksi jalan tol dibangun menggunakan bambu sebagai bantalan atau matras.
Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, sedang melakukan pengujian kelayakan bahan ini.
Jutaan batang bambu tersebut, nantinya digunakan sebagai sistem bantalan di konstruksi tanah Jalan Tol Semarang Demak.
Pengujian tersebut, dilaksanakan untuk mempersiapkan bahan dan jenis bambu yang akan digunakan.
BACA JUGA:Menanti Kereta Cepat Jakarta Bandung Sampai Majalengka, Jalurnya di Sebelah Tol Cisumdawu
Rupanya, tidak hanya sebagai bantalan, tetapi bambu juga digunakan untuk mempercepat proses konsolidasi tanah dan konstruksi yang akan dibangun.
Informasi yang dihimpun radarmajalengka.com, setelah dilakukan pengujian, didapatkan hasil bahwa tanah yang akan dipakai Jalan Tol Semarang Demak, ternyata berjenis sangat lunak.
Tidak hanya itu, Jalan Tol Semarang Demak juga nantinya akan diintegrasikan dengan tanggul laut. Sehingga bagian ini, memerlukan konstruksi khusus.
Sementara itu, pada proses pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dan kelenturan matras bambu.
Dengan pengujian itu, diketahui bagaimana perilaku bambu ketika mendapatkan gaya tarik arah horizontal.
Termasuk ketika mendapatkan daya tekan tegak lurus. Hal ini, merupakan terobosan sekaligus pertama kali dilakukan.
Konstruksi matras bambu ini, menjadi capaian penting dalam dunia teknik di Indonesia. Terutama dalam penanganan kondisi tanah lunak.
Seperti diketahui, konstruksi matras bambu ini, nantinya diaplikasikan di Tol Semarang - Demak Seksi 1.
BACA JUGA:KEREN! Genjot Wisata ke Sumedang, Minta Pengelola TOL CISUMDAWU Pasang Reklame Promosi