Bareng UIN Cirebon, Ponpes Al Mizan Gali Sejarah Peradaban Islam
Bareng UIN Cirebon, Ponpes Al Mizan Gali Sejarah Peradaban Islam -Istimewa -radarmajalengka
Terakhir menurutnya, kolaborasi antara pesantren dan institusi pendidikan tinggi ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mengembangkan kajian sejarah berbasis akademik.
Narasumber lainnya M. Muchtar Zaedin, tokoh akademisi dan pemerhati budaya, menyoroti pentingnya pendekatan lintas disiplin dalam memahami sejarah Islam di Cirebon. Menurutnya, pengkajian sejarah tidak hanya sekadar memetakan peristiwa masa lalu tetapi juga harus mampu memberikan inspirasi bagi pembangunan sosial dan budaya di masa kini.
"Islam di Cirebon memiliki kekayaan sejarah yang tidak hanya berakar pada aspek religius, tetapi juga budaya lokal yang unik. Melalui FGD ini, kita dapat menggali lebih dalam bagaimana Islam diserap dan diadaptasi oleh masyarakat Cirebon, sehingga menjadi ciri khas yang membedakannya dari daerah lain," ujar Muchtar.
Sejarawan Farihin Niskala turut menambahkan pandangannya terkait asal mula Islam masuk ke Cirebon. Ia menjelaskan bahwa proses penyebaran Islam di wilayah ini bermula dari peran para pedagang dan mubalig yang datang yang kini menjadi bagian penting dari sejarah Cirebon.
BACA JUGA:Petugas PPS Distribusikan Kota Suara di TPS Majalengka Kulon
"Islam di Cirebon berkembang melalui pendekatan akulturasi, di mana ajaran Islam dipadukan dengan tradisi lokal, seperti seni, budaya, dan tata pemerintahan. Peran Sunan Gunung Jati sebagai salah satu tokoh sentral juga menjadi bukti bagaimana Islam diterima secara harmonis di tengah masyarakat multikultur pada masa itu," ungkap Farihin.
Diskusi ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana Islam membentuk identitas dan dinamika masyarakat Cirebon, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi, tokoh agama, dan pelaku budaya dalam melestarikan sejarah Islam di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: