Prokes PTM Terus Dipantau, Wajib Jaga Jarak dan Pakai Masker
MAJALENGKA - Protokol kesehatan (prokes) pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terus dipantau. Aturan jaga jarak, memakai masker dan membatasi jumlah kehadiran siswa menjadi acuan wajib, demi terhindarnya dari penularan Covid-19.
Protokol Kesehatan antara guru dan murid serta staf adalah sama, yakni tetap membiasakan mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, serta menghindari kerumunan.
Pihak sekolah juga menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, masker dan tissue, serta hand sanitizer menunjang prose PTM tersebut.
Salah seorang guru, Surahman mengatakan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan di lingkungan sekolahnya itu mendapatkan kunjungan pemantauan dari pihak kepolisian. “Sebelumnya, kami memang terus berkordinasi. Terpenting saat ini kami tetap melaksanakan PTM dengan prokes yang juga ketat,” ujarnya Selasa (7/9).
Sementara itu, Kapolsek Jatiwangi Kompol Kustadi mengatakan, pihaknya ingin memastikan dan melihat langsung pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka di wilayahnya. Mengingat, pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19 ini harus tetap mematuhi protokol kesehatan 4M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, serta menghindari kerumunan.
“Wajib menerapkan 4M saat kegiatan PTM. Kita sudah melihat langsung, prokes diterapkan dengan baik,” ungkapnya.
Kapolsek menambahkan pihak sekolah terus diingatkan agar tetap berkordinasi dan berkomunikasi. Saat ini angka kasus terkonfirmasi Covid-19 masih tinggi. “Kami berharap semua kalangan warga juga tetap kompak untuk mematuhi protokol kesehatan,”ujarnya.
Di tempat lain, yakni di wilayah Kecamatan Kasokandel, proses pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tengah berlangsung di Desa Jatisawit. Vaksinasi yang digelar ini merupakan tahapan untuk pelayanan publik dan remaja.
Kapolsek Kasokandel, Iptu Budi Wardana memberikan imbauan kamtibmas serta pemahaman kepada warga, supaya selalu menerapkan protokol kesehatan ketika melaksanakan kegiatan harian. “Meski telah vaksinasi, warga tetap kami ingatkan untuk terus memakai masker, tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” ungkapnya.
Salah seorang warga Kasokandel, Rusma mengatakan soal suntik vaksin, dirinya memang telah mencari tempat-tempat vaksinasi, hanya saja selalu tidak kebagian kuota. “Sehingga, ketika ada di desa ini, saya semangat sekali untuk vaksin,” ujarnya.
Warga lainnya juga mengatakan hal yang sama. Ani (37) mengatakan saat ini kebutuhan vaksinasi telah menjadi syarat untuk berbelanja ke pusat perbelanjaan besar. “Saya suka ke mal untuk belanja, sementara harus ada surat atau bukti telah vaksin,” ujarnya. (bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: