NasDem Targetkan 6 Kursi Legislatif
MAJALENGKA - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Jawa Barat melaksanakan kaderisasi dan pendidikan politik di Kabupaten Majalengka, Sabtu (12/6) Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustofa hadir dalam kegiatan tersebut, dan mengatakan bahwa pendidikan politik ini salah satu program pertama yang dilakukan oleh DPW Partai NasDem Jawa Barat.
“Ini adalah tempat yang ke-15 yang DPW lakukan, sebagai bagian upaya untuk menghadapi Pemilu 2024. Kita ingin menyiapkan kader-kader dan pengurus partai se-Jawa Barat, khususnya di Majalengka ini agar memiliki kemampuan berpolitik yang memadai untuk menghadapi kontestasi politik di tahun 2024. Apakah itu Pemilu legislatif, presiden dan pilakda 2024 mendatang. Maka kita siapakan sekarang dalam bentuk pendidikan politik,” bebernya.
Menurut Saan, selain meningkatkan kapasitas kemampuan berpolitik, pendidikan politik ini, adalah bagian dari konsolidasi partai secara internal. \"Karena kita ingin menghadirkan partai yang kuat secara stuktur, kita juga ingin menghadirkan Partai NasDem di Majalengka ini yang memiliki basis keanggotaan yang juga kuat dan terukur. Sehingga menghadapi 2024 yang akan datang secara stuktur maupun anggota kita sudah siap semua. Maka inilah kita lakukan pendidikan politik dan kaderisasi di Kabupaten Majalengka,” jelasnya.
Apalagi di Kabupaten Majalengka pada Pemilu 2014 hanya mendapatkan 1 kursi dan 2019 naik jadi 3 kursi, naik 200%. Pemilu di tahun 2024 peroleh kursi NasDem di Kabupaten Majalengka bisa naik 100%. Minimal target 6 kursi itu harus bisa diraih oleh DPD Kabupaten Majalengka.
\"Jadi kita ingin menaikan dari 3 menjadi 6 kursi. Kita ingin mempertahankan kursi DPRD provinsi. Bahkan, perlu menaikkan menjadi dua dan kita ingin menghadirkan satu anggota DPR RI di Dapil Subang, Majalengka, Sumendang,” katanya.
Ketua DPD Partai Nasdem Majalengka, Wawan Darmawan menilai target tersebut sangat realistis dan optimis 6 kursi bisa tercapai di Pemilu 2024. Oleh karena itu salah satu upaya yang akan dilakukan pengurus dan kader, ialah melaksanakan di tingkat ranting atau desa.
\"Pendidikan politik akan dilanjutkan hingga tingkat ranting. Ini tahap pertama dan selanjutnya untuk pengurus ranting. Kenapa harus ranting karena pengurus partai harus hadir di desa untuk menguatkan stuktur partai,” ujarnya. (bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: